Berita Kabupaten Kupang
Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang Ajak Lintas Sektor Turunkan Stunting
kehamilan diluar nikah yang dianggap menjadi aib sehingga selama masa kehamilan tidak diperhatikan secara baik.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Angka Stunting di Kabupaten Kupang naik di angka 15,1 persen atau 3867 Balita per bulan Mei 2024 dibandingkan prevalensi stunting pada bulan timbang Februari 2024 pada angka 12,35 persen atau 3574 balita.
Dari data yang disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Yoel Laitabun, Kamis 27 Juni 2024 pada bulan Mei 2024 ada 25.596 balita yang ditimbang dari sasaran 28.628 balita atau hanya 89.2 persen balita yang ditimbang.
Melihat data tersebut dia mengaku bahwa banyak cara sudah mereka lakukan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang seperti pelibatan orang tua asuh stunting yang sudah diluncurkan pada Maret 2023 lalu.
Selain itu Pemkab Kupang melalui puskesmas-puskesmas memberikan PMT bagi anak stunting.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Komnas HAM di NTT Jarang Rapat, Kepala BP2MI: Saya Juga Bingung
Bukan cuma itu, pemerintah desa juga ikut berpartisipasi melalui dana desa mengalokasikan dana untuk dibuatkan PMT dan dibagikan kepada anak stunting di desa mereka.
Namun kata dia upaya menurunkan stunting bukan hanya tugas pemerintah saja tapi pelibatan lintas sektor mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga aparat TNI/Polri dapat mengambil bagian dalam penurunan stunting.
"Yang paling penting disini itu pencegahannya mulai dari pasangan calon pengantin, masa hamil dan seterusnya itu perlu dipantau secara serius. Kita berharap turun tapi tidak lakukan pencegahan pasti akan naik," ungkapnya.
Salah satu faktor pemicu anak mengalami stunting adalah kehamilan diluar nikah yang dianggap menjadi aib sehingga selama masa kehamilan tidak diperhatikan secara baik.
Dia meminta kepada seluruh masyarakat agar memperhatikan kesehatan terutama ibu hamil yang perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup agar tumbuh kembamg janin dan bayi pada 1000 hari pertama kehidupan dapat mencegah terjadinya stunting pada bayi.
"Saya minta semua masyarakat yang punya balita agar membawa anaknya melakukan ukur timbang di posyandu terdekat agar tahu betul kondisi anaknya saat ini, karena untuk tahu anak sehat atau tidak maka harus ikut posyandu," ungkapnya.
Dirinya sadar saat ini masyarakat di desa-desa banyak orang tua anak merupakan petanu tapi dia berharap agar orang tua juga memprioritaskan kesehatan dan tatus gizi anak.
Kepada tenaga kesehatan juga dia meminta agar serius dalam menjalankan tugas dan melayani masyarakat dengan sungguh terutama dalam percepatan penurunan stunting.(ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.