Berita Ngada

Begini Kondisi Terkini Stunting di Kabupaten Ngada 

miliki jamban yang sehat dan ini bisa dilakukan oleh instansi lain yang sudah masuk dalam TPPS," tambahnya. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Aty Due 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar 

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Berdasarkan hasil evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting kabupaten Ngada tahun 2024 hasil dari intervensi yang dilakukan berhasil menekan stunting di angka 8,3 persen. 

Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan, masalah stunting merupakan persoalan besar yang harus diurus secara bersama -sama dengan melibatkan semua komponen yang ada. 

Untuk itu katanya, kerja sama, kerja kolaborasi akan terus dilakukan  oleh Pemkab Ngada menuju kabupaten Ngada bebas stunting

"Dari evaluasi ini, kita kembali mengagendakan kegiatan kedepan apa yang dilakukan dari segi perencanaan maupun penganggaran," kata Andreas Paru, saat rembuk stunting kabupaten Ngada, baru-baru ini.

Baca juga: Aksi Peduli Lingkungan Polsek dan Pemerintah Kecamatan Amabi Oefeto Timur Hijaukan Alam

Sementara kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dr. Aty Due mengatakan, dalam penanganan stunting selama ini oleh pihaknya melakukan intervensi-intervensi spesifik. 

Intervensi itu merupakan sebuah kegiatan langsung menangani masalah secara umum terkait penyebab stunting dan mengatasinya, seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. 

"Penanganan kita mulai dari bumil, kita mengecek kesehatan ibu, kemudian memberikan tablet tambah darah makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus," kata Asti Dua. 

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi, konseling pemberian makan pada bayi dan anak,  tata laksan gizi buruk, konseling menyusui. 

Menurut, pihaknya dalam hal itu Dinas Kesehatan kabupaten Ngada hanya sebatas melakukan intervensi spesifik hal lain yang bisa menyebabkan stunting itu ada pada Dinas lain. 

"Stunting bukan hanya tentang kesehatan ibu anak, tapi ada juga faktor lain seperti pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, miliki jamban yang sehat dan ini bisa dilakukan oleh instansi lain yang sudah masuk dalam TPPS," tambahnya. 

DPRD Dorong Keberpihakan Anggaran

Sementara Anggota DPRD kabupaten Ngada Yohanes Donbosko Ponong meminta kepada pemerintah kabupaten Ngada dan segenap pemangku kepentingan agar berjibaku dalam pemberantasan stunting di kabupaten Ngada.  

Anggota DPRD asal Kecamatan Riung itu berharap, semua elemen harus melihat persoalan stunting menjadi masalah bersama. 

Menurut, Ketua Fraksi PAN DPRD Ngada ini, bahwa cara pencegahannya harus dimulia sejak ibu hamil, memantau seratus hari pertama dalam kandungan ibu agar anak yang dilahirkan itu menjadi bayi yang sehat tanpa stunting

“Tentunya ini harus didukung dengan keberpihakan anggaran, agar kita menyambut era emas 2045 tanpa stunting,” tutup Bosko Ponong.(Cr2).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved