Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Selasa 25 Juni 2024,Memuji Kepalsuan: Memupuk Ketidakbenaran dan Kemunafikan

Dia mengkritik kepalsuan dan kemunafikan para pemimpin kota Athena dan menekankan pentingnya kejujuran dan kebajikan

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA 

Tuhan Yesus secara terang-terangan mengecam kemunafikan dalam Matius 23:27-28. Ia menyamakan orang-orang Farisi yang munafik dengan kuburan yang dilabur putih: tampak indah di luar, karena dilapisi oker yang yang berwarna warni atau tehel atau granit yang mahal, tetapi di dalam penuh kebusukan.

Pujian palsu adalah bentuk kemunafikan, yang hanya menampilkan kebaikan di permukaan tetapi menyembunyikan keburukan di dalam hati. Berhenti kita membela oknum tertentu atas nama Lembaga atau organisasi kita pada hal jelas-jelas oknum itu bersalah dan patut dihukum dengan retorika yang kita bangun, yang sebetulnya menyesatkan.

Berhentilah membela kawan kita yang bertindak merugikan nasib orang banyak dan kita hanya diam sambil puji-puji dia karena ia punya kuasa dan power baik bagi orang lain dan atas diri kita.

Yesus mengecam bahaya kemunafikan dari orang-orang Farisi yang tampak benar di luar tetapi penuh kebusukan di dalam.

Pada zaman millennial ini, kemunafikan sering kali terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam relasi kerja, politik, bisnis, kehidupan sosial dan bahkan dalam kehidupan keagamaan kita.

Teks bacaan ini mengingatkan kita untuk tidak hanya berfokus pada penampilan luar tetapi juga memastikan bahwa hati dan tindakan kita benar, tulus dan memiliki keasliannya.

Tuhan Yesus menekankan tidak hanya menyangkut keaslian tetapi juga tentang integritas dan kebenaran. Penekanan pada keaslian bermuara pada perlunya keselarasan antara tindakan luar dan kondisi hati yang sebenarnya.

Di dunia yang penuh dengan pencitraan, promosi diri melalui platform  media sosial seperti FB, Instagram, Twitter dll., kita sering kali tergoda untuk menampilkan diri dengan cara yang tidak mencerminkan siapa kita sebenarnya.

Teks bacaan kita ini mendorong kita untuk hidup autentik dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain berdasarkan prinsip integritas dan kebenaran. Bahwa apa yang kita katakan dan lakukan selaras dengan apa yang kita percayai dan rasakan dan katakan.

Dalam era modern ini, integritas menjadi nilai yang mahal dan nilai yang sangat penting namun langka dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat di keluarga, di tengah masyarakat, di kantor dan di tempat kita bekerja atau dimanapun juga bergerak dalam dunia ini.

Metafora  "kuburan yang dilabur putih" sebetulnya adalah suatu kecaman Yesus yang sangat tajam untuk kita semua atau siapa saja yang mementingkan penampilan luar dan mengabaikan sikap batin dan spiritual yang mencerminkan keadilan dan kebenaran.

Metafora ini untuk menggambarkan orang-orang yang hanya memperhatikan penampilan luar dan mengabaikan kondisi batin yang sesungguhnya.

Di zaman kita sekarang ini, tekanan untuk terlihat sempurna atau sukses sering kali mengabaikan kesejahteraan batin dan kesehatan mental. Banyak orang lebih menekankan relasi baik dengan orang lain walaupun sebetulnya itu semu dan palsu.

Saya ingat waktu kuliah dulu, ada seorang dosen yang menugaskan maka mahasiswa untuk membuat kritik terhadap Liturgi GMIT sesuai dengan arahan beliau. Sebagai seorang yang dididik sejak kecil untuk berpikir kritis dan fair saya berpikir bahwa okelah pada hal tertentu Liturgi GMIT mungkin ada kelemahan disana-sini tetapi juga ada hal-hal baik yang bisa dipertahanan berdasarkan kajian dari bebera buku yang saya baca waktu itu.

Namun ternyata pikiran berbeda yang dengan sang dosen waktu itu  dianggap sebagai pembangkangan dan perlawanan oleh sang dosen, sehingga beliau katakana:“Pekerjaan Paper Anda baik tetapi cukup dapat C”. Mulai dari itu semua mata kuliah yang saya programkan bersama beliau hanya dapat C, kendatipun saya belajar keras dan yakin mungkin bisa lulus di atas nilai C.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved