Pilgub DKI Jakarta

Anies-Sohibul Iman Bakal Berduet di Pilgub DKI, Apa Kata Adi Prayitno?

Meski sampai saat ini Partai keadilan Sejahtera belum secara tegas memastikan dukungannya di Pilgub DKI Jakarta, tetapi kabar teranyar terus mencuat.

Editor: Frans Krowin
KOLASE POS-KUPANG.COM
BAKAL BERDUET – Anies Baswedan berpeluang akan berduet dengan kader PKS, Sohibul Iman dalam Pilgub DKI Jakarta, Pasangan ini juga bakal didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa. 

POS-KUPANG.COM – Meski sampai saat ini Partai keadilan Sejahtera belum secara tegas memastikan dukungannya di Pilgub DKI Jakarta, tetapi kabar teranyar kini terus bermunculam.

Kabar terbaru menyebutkan, bahwa Anies Baswedan bakal berduet dengan kader PKS, Mohamad Sohibul Iman. Kader PKS tersebut jadi bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Anies Baswedan.

Dengan demikian, maka nama Anies Baswedan terus bertengger di posisi teratas elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta. Karena figurnya selalu disebut-sebut sebagai sosok yang layak untuk memimpin DKI Jakarta periode lima tahun ke depan.

Saat ini sudah ada dua partai yang mengeluarkan pernyataan terbuka mendukung Anies Baswedan. Dua partai tersebut, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Terhadap fakta tersebut, Pengamat Politik Adi Prayitno angkat bicara. Dia menyebutkan bahwa bakal terjadi aksi tarik-menarik tawaran, jika PKS serius mengusung Anies Baswedan pada momen politik kali ini.

Ada pun garansi yang ditawarkan PKS, adalah kader mereka harus jadi pendamping Anies Baswedan, dan itu tidak bisa dibantah.

“Kerumitannya adalah soal kemungkinan PDIP juga akan menyodorkan kadernya untuk bisa menjadi pendamping Anies, andai PDIP tertarik dengan Anies untuk berkoalisi,” kata Adi kepada wartawan pada Jumat 21 Juni 2024.

“Jadi dalam kontes itulah posisi soal siapa yang menjadi pendamping Anies akan menjadi tarik menarik dan rebutan ya antara PKS mungkin dan PDIP,” imbuhnya.

Menurut dia, jika koalisi itu terjadi maka parpol yang mengusung Anies akan menentukan figur pendamping yang bisa menutupi kekurangan, sekaligus menambah elektabilitasnya.

Dalam kontes itu maka PDIP relatif lebih diunggulkan, karena Anies ini dianggap memiliki irisan pemilihan yang sama dengan PKS, sehingga ada asumsi sosok dari PDIP yang dipilih adalah kelompok-kelompok nasionalis.

“Kelompok-kelompok minoritas tentu sangat mungkin akan solid ya dan menjadi bagian dari pemilih Anies dan calon dari PDIP itu nanti, itu kan asumsi awalnya, atau jangan-jangan ketika calon dari PDIP yang dipilih oleh Anies justru pemilih PDIP,” jelasnya.

“Pemilih Anies ini saling mengeras dan saling tidak cocok satu sama yang lainnya kan di situ ujian yang utama," imbuhnya.

"Karena memadukan dua kutub PDIP dan Anies itu bukan perkara gampang,” lanjutnya.

Adi memandang, hal tulah yang menjadi tantangan Anies maupun PKS jika berkoalisi dengan PDIP.

Meski demikian, di atas kertas gabungan Islam dan nasionalis Anies dengan PDIP jauh lebih diunggulkan dibandingkan dengan yang lain.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved