Tokoh NTT

Tokoh NTT, Andreas Paru Mantan Polisi yang Jadi Bupati Hingga Terapkan Konsep Pertanian Terintegrasi

Perjalanan Bupati Ngada, Andreas Paru terbilang unik. Ia mungkin satu-satgunya mantan Anggota Polri yang terpilih menjadi bupati

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Ngada Andreas Paru dalam Balutan Jersey PSN Ngada 

POS KUPANG.COM -- Perjalanan Bupati Ngada, Andreas Paru terbilang unik. Ia mungkin satu-satgunya mantan Anggota Polri yang terpilih menjadi bupati.

Dan gebrakan sang mantan polisi antara lain menerapkan konsep pertanian terpadu di kebun sendiri .

Dia Andreas Paru, lahir dari keluarga petani. Kerja kebun, biasa dilakoninya sejak kecil. Bahkan ketika sudah menjadi anggota Polri di tanah Papua dan saat ini menjadi bupati di Ngada, tanah kelahirannya, Andreas masih terus bertani.

Andreas mengalami betul dunia pertanian dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dan memberikan dampak berarti bagi kehidupan manusia dan alam itu sendiri.

Bagi Andreas kreatif dan inovatif menjadi kata kunci agar pertanian kian memberikan multieffect bagi kehidupan manusia. Namun kreativitas dan inovasi tidak boleh mengorbankan lingkungan alam. Ekosistem harus tetap terjaga dengan baik.

Andreas dan keluarga memiliki sebuah kebun yang luas di Utaseko, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Pater Yulius Yasinto, SVD., MA, .M.Sc., Pastor Bergelar Doktor Studi Pembangunan

Kebun itu mereka dibeli pada 2017 lalu. Dulu pilihan Andreas membeli kebun itu dibeli dipandang aneh, karena lokasinya berada di kemiringan, banyak bebatuan dan tanpa akses jalan yang memadai pula.

Mengolah lahan seperti itu pasti membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Tapi dia meyakini kelak kebun itu akan memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk dirinya tetapi juga sesama. Pada lahan seluas 15 hektar itu Andreas menerapkan pertanian yang terintegrasi dengan peternakan, perikanan dan pariwisata.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Manuel Alberto Maia Sutradara Film Dokumenter Nokas yang Mendunia

Tanaman fanili tumbuh subur dan sudah ada yang berbuah. Fanili merambati pohon - pohon waru yang rindang. "Pohon waru ini ditanam. Ada sekitar lima pohon fanili di sini," ujar Andreas.

Bupati Ngada Andreas Paru saat berkebun di kebunnya di Utaseko, Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, Sabtu 13 April 2024. 
Bupati Ngada Andreas Paru saat berkebun di kebunnya di Utaseko, Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, Sabtu 13 April 2024.  (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Rerumputan mengitari pohon waru juga ditanam. Kata Andreas, mereka sengaja menanam rerumputan di area fanili dan waru untuk mengurangi penguapan. Hal itu bagus untuk pertumbuhan fanili.

Selain fanili, di kebun itu juga ada durian, alpukat, mangga, jeruk, mangga, pepaya nenas dan sayur - sayuran, pakan ternak dan rempah - rempah . Semua tanaman ini berasal dari bibit yang tersertifakasi.

Dikutip dari Wikipedia, Andreas Paru, S.H., M.H. lahir 10 November 1959 adalah pensiunan polisi dan politikus Partai Golkar yang menjabat sebagai Bupati Ngada periode 2021–2024.

Ia menjabat sejak 26 Februari 2021 setelah dilantik Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat di Aula Rumah Jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Kupang.

Riwayat Pendidikan 
SDK Bajawa 1 (1966-1972)

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved