Pilgub DKI Jakarta

Demokrat Tak Sejalan Jika Ridwan Kamil Dipaksa Maju di Jakarta

Partai Demokrat tak sejalan jika Ridwan Kamil dipaksa maju untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, figur ini akan bekerja ekstra.

Editor: Frans Krowin
Istimewa
TAK SEJALAN – Partai Demokrat tak sejalan kalau Ridwan Kamil dipaksa maju untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Alangkah baiknya RK maju di Pilgub Jawa Barat. 

POS-KUPANG.COM – Partai Demokrat tak sejalan jika Ridwan Kamil dipaksa maju untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, figur ini akan bekerja ekstra agar bisa mengungguli rivalnya, Anies Baswedan.

Oleh karena itu, Partai Demokrat lebih sependapat kalau Ridwan Kamil atau biasa disapa RK diusung untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Karena , selain merupakan mantan Gubernur Jawa Barat, elektabilitasnya juga tinggi di daerah tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bappilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani di Jakarta, Selasa 18 Juni 2024. Dia mengatakan, meski Demokrat tak sejalan soal RK, tapi akan mendukung apa pun putusan Partai Golkar.

Demokrat, kata Kamhar, mengaku siap mendukung apapun figur yang akan didorong koalisi Indonesia maju di Pilkada Jakarta 2024, termasuk jika nantinya RK tidak dimajukan di Jakarta.

"Kami menghormati dinamika di internal Golkar. Namun bagi kami, apa pun nantinya yang menjadi keputusan KIM akan kami dukung," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Selasa 18 Juni 2024.

Namun sejauh ini, Kamhar menyatakan memang hanya ada satu nama yang dijagokan KIM untuk maju di Pilkada Jakarra. Nama itu tidak lain Ridwan Kamil.

"Partai Demokrat berkomitmen untuk menselaraskan koalisi yang telah terbangun utamanya pada Pemilihan Gubernur dengan mengikhtiarkan sebanyak mungkin yang linear di KIM, terutama untuk daerah-daerah yang menjadi etalase dan barometer politik nasional seperti pilkada Jakarta, Jawa Timur, dan lainnya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno menilai partai politik tergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai tak satu nafas terkait pilihan calon yang akan diusung di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Adi mengatakan, hal itu dikarenakan Golkar cenderung lebih memilih kadernya, Ridwan Kamil (RK) untuk maju di Jawa Barat. Peluang menang RK dinilai akan lebih besar karena sebagai petahana di wilayah itu.

"Di KIM sendiri itu sebenarnya kelihatan mulai tidak satu nafas aspirasi politiknya. Golkar misalnya, kecenderungannya itu lebih condong untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat, mengingat peluang menangnya itu jauh lebih besar ketimbang maju di Jakarta," kata Adi, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Selasa 18 Juni 2024.

Menurutnya, kecenderungan pilihan Golkar tersebut rasional karena hasil survei yang mereka lakukan terhadap elektabilitas RK di Jawa Barat, yang hasilnya masih tinggi.

Kata Adi, elektabilitas RK menunjukkan, nyaris tak ada lawan tanding yang sepadan untuk mengalahkan Ridwan Kamil.

Hal tersebut dinilai berbanding terbalik jika mantan Gubernur Jawa Barat itu maju di Jakarta.

Figur Anies Baswedan sebagai petahana di Jakarta, menurut Adi, mengharuskan RK bekerja keras untuk bisa unggul.

"Jadi siapapun lawan Ridwan Kamil di Jawa Barat kemungkinan besar RK ini akan menang mudah. Beda dengan Jakarta, di Jakarta selain elektabilitasnya masih dibawah Anies, RK harus kerja keras dan belum tentu juga bisa memenangkan Pilkada melawan Anies," ucapnya.

Baca juga: Tak Ingin Gagal di Pilgub DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu akan Gandeng Parpol Lain

Baca juga: Kaesang Pangarep Dinilai Belum Layak Maju di Pilkada Serentak 2024

Sehingga, meskipun dua dari tiga partai di KIM, yakni Gerindra dan PAN memandang hanya Ridwan Kamil yang sanggup menandingi Anies Baswedan di Jakarta.

Namun, kata Adi, hal tersebut belum tentu diamini Golkar.

"Itu kuncinya, jadi KIM itu kelihatan enggak solid karena Golkar lebih ingin RK di Jawa Barat," katanya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved