Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 17 Juni 2024, Jangan Balas Dendam
dirinya dipimpin oleh kekerasan dan kejahatan agar kemungkinan pemulihan hubungan satu sama lain dapat terwujud.
Oleh: Pastor John Lewar,SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 17 Juni 2024, Jangan Balas Dendam
Biara Soverdi St. Yosef FreinademetzSTM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa Pekan XI(H)
1Raja 21:1-16
Mazmur 5:2-3.5-6.7
Injil: Matius 5:38-42
Meditatio:
Dalam kotbahNya di bukit, Yesus menyampaikan sejumlah pesan dan perintah, di antaranya:” Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu”. Sebuah perintah yang sama sekali berlawanan dengan perintah:”mata ganti mata, gigi ganti gigi”, sebuah perintah baru yang bertentangan dengan naluri kebiasaan seorang manusia. Kecenderungan yang sangat kuat dimiliki oleh setiap kita adalah melawan kejahatan.
Pengalaman harian menunjukkan orang yang melakukan kejahatan terhadap diri kita tidak hanya satu orang, juga tidak hanya sekali dan bentuknya pun bermacam-macam; ada yang langsung dan tidak langsung, ada yang terbuka atau terang-terangan dan ada yang tersembunyi, seperti menghina, mengejek, memaki-maki, menjelekkan nama, menyebarkan gosif-gosip buruk tentang kita atau keluarga kita. Kita diadu domba karena kita memiliki banyak teman, difitnah karena keberhasilan usaha kita, dipermalukan di depan orang banyak karena sesuatu hal, dan seterusnya.
Biasanya kita cenderung ingin membalas perbuatan mereka setimpal dengan apa yang mereka lakukan, bahkan kita ingin membalas mereka lebih dari apa yang mereka perbuat. Kita jarang memiliki sikap lepas bebas untuk tidak membalas, apalagi mendoakannya. Sama halnya dengan situasi masyarakat kita saat ini, kekerasan hampir selalu dibalas dengan kekerasan.
Yesus menyadari bahwa dunia penuh dengan kekerasan. Melalui pengajaran-Nya Yesus ingin menghancurkan prinsip “kekerasan dibalas dengan kekerasan”, “kejahatan dibalas dengan kejahatan”. Prinsip itu perlu dihancurkan karena memutarbalikkan dan merusak hubungan antara manusia dengan Allah, dan hubungan manusia dengan
sesamanya. Ia menginginkan para pengikutnya untuk tidak membiarkan dirinya dipimpin oleh kekerasan dan kejahatan agar kemungkinan pemulihan hubungan satu sama lain dapat terwujud.
Ia menawarkan empat contoh untuk mengatasi kekerasan: memberikan pipi kiri ditampar padahal pipi kanan sudah ditampar; memberikan jubahnya, padahal orang lain menginginkan bajunya; berjalan dua mil bersama orang yang mamaksanya berjalan satu mil; jika ada yang meminta dan mau meminjam, berikan dan jangan menolak. “Aduh! Ini
adalah pengajaran yang sulit untuk diterima.
Membalas kejahatan dengan kejahatan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan malah memperkeruh masalah. Api disulut dengan api akan membuat api menjadi semakin besar. Demikian pula api kejahatan dibalas dengan api kejahatan akan menjadikan masalah semakin parah.
Balas dendam adalah salah satu racun mematikan, bahkan menjadi motif tertinggi tindak kejahatan. Sakit rasanya bila orang disakiti atau dikhianati. Hati belum puas, orang menghendaki yang menyakiti menderita, dan menderita sepanjang hidupnya. Orang tidak ikhlas ia mati, tapi juga tidak menerima ia hidup bahagia. Bila mata ganti mata,
bukankah semua orang di dunia ini akan buta? Yesus mengajarkan untuk tidak membalas dendam. Kejahatan apa pun tetap jahat, tetapi pelaku tidak pernah sepenuhnya jahat.
Balas dendam hanya akan melipatgandakan kejahatan. Yesus diperlakukan dengan sangat kejam, namun Ia tidak membalas bahlan di atas kayu salib, Ia masih mendoakan mereka yang berbuat jahat kepadaNya. Ia tetap mencintai. Dan kasih memang mampu mengobati luka hati dan memperbaiki perilaku orang yang sudah melukai.
Missio:
Hari ini kita berusaha untuk menahan emosi jika ada orang menyakiti hati kita. Jangan balas dendam, nanti hati kita tambah sakit.
Doa:
Ya Tuhan mampukanlah aku memiliki hati seperti hatiMu. Hati yang tidak mudah diperbudak oleh hawa nafsuku untuk membalas kelakuan orang lain yang menyakitiku. Jauhkan aku dari sikap membalas dendam.
Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.