Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juni 2024, Ia Selalu Menepati Janji-Nya

menghasilkan nama Yehezkiel dan kurang lebih berarti Allah sumber kekuatan, Allah yang menguatkan atau yang dikuatkan oleh Allah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROSALINA LANGA WOSO
Romo Leo Mali menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juni 2024, Ia Selalu Menepati Janji-Nya 

Oleh: Romo Leo Mali,Pr

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juni 2024, Ia Selalu Menepati Janji-Nya

Yeh. 17: 22-24; 2Kor. 5: 6-10

Injil: Markus 4:26-34

Orang beriman itu berjiwa besar. Ia sabar dan sanggup bersahabat dengan waktu yang akan membuktikan pemenuhan janji Tuhan. Waktu juga akan membuat hatinya siap menerima rencana Tuhan. Inilah bagian dari dinamika rencana Tuhan.

Dalam dinamika rencana Tuhan itu, iman dan harapan kita dibentuk. Agar kita percaya pada kesetiaanNya. Seperti kata Tuhan kepada nabi Yehezkiel hari ini,  “Aku Tuhan yang mengatakannya dan akan membuatnya.”(Yeh. 17: 24). Ia selalu menepatijanji-Nya.

Dari Tunas kecil

Kata-kata Tuhan kepada Nabi dan Imam Yehezkiel di atas, diucapkan sebagai penegasan janji Allah kepada Israel pada masa pembuangan di Babel menyusul kejatuhan Yerusalem tahun 586 SM.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024, Jangan Berzinah

Yehezkielmenyampaikan nubuat-nubuat kepada orang-orang Israel yang dibuang di Babel danmereka yang tinggal di Yerusalem, sekitar bulan Juli 593 SM sampai April 571 SM. Nubuat-nubuatnya merepresentasikan namanya sendiri Yehezkiel bin Busi.

Nama Yehezkiel berasal dari kata Ibrani Yekhezqel padanan kata Yunani Iezekiḗl, yang merupakan penggabungan kata yekhezak, ( akan menjadi kuat) atau yechazek (akanmenguatkan) atau yekhuzak (akan dikuatkan) dan kata  el yang ditambahkan padanya menghasilkan nama Yehezkiel dan kurang lebih berarti Allah sumber kekuatan, Allah yang menguatkan atau yang dikuatkan oleh Allah.

Dengan namanya sendiri Yehezkiel mengingatkan bahwa semua hukuman yang ditanggung oleh Israel adalah akibat dari ketidaksetiaan mereka terhadap Allah. Tapi ketidaksetiaan manusia tidak akan mengalahkan Allah. IA sendiri yang akan menyelamatkan umatnya Israel.

Bagian yang kita dengar har iini Yeh. 17: 22-24, melukiskan niat Allah Yahwe untuk memulihkan hidup umatNya. Dalam sebuah metafora, Yehezkie menubuatkan sebuah masa depan baru yang digambarkan dalam janji Allah untuk menanam sebuah pohon baru yang di atas gunung Israel yang tinggi, yang dar icabang-cabangnya muncul kehidupan baru.

Janji kehidupan baru, adalah sebuah nubuat yang memberi harapan. Nubuat itu diungkapkan dengan personifikasi pribadi Allah yang tegas dalam bentuk subyek, orang pertama tunggal.

”AKU”. demikian kita dengar: “ Aku sendiri akan mengambil sebuah cabang dari puncak pohon Aras yang tinggi.[….] Aku akanmematahkannya dari pucuk paling ujung yang masih muda[….] Aku sendiri akanmenanamnya di atas gunung yang menjulang tinggi[….] Aku akan merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah….Aku membuat pohon yang tumbuh menjadi layu-kering dan membuat pohon layu –kering bertaruk kembali.”

Nubuat-nubua tini diungkapkan dengan pernyataan tegas pribadi Allah yang kuat. Dari tunas yang paling muda dan paling kecil. Dari keadaan seperti tanpa harapan, Ia membangkitkan sebuah harapan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved