Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024, Jangan Berzinah

Dalam kisah itu diceritakan bahwa Elia diminta Tuhan untuk naik ke gunug Horeb, gunung Allah dan berdiri di hadapan Tuhan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024, Jangan Berzinah 

Oleh: Bruder Pio Hayon,SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 14 Juni 2024, Jangan Berzinah

Hari Jumat Biasa Pekan X

Bacaan I:1Raj.19:9a.11-16

Injil: Mat.5:27-32                                                                  

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua.Seperti yang kita ketahui, berzinah adalah satu perbuatan salah karena melakukan hubungan tanpa ada ikatan antar pria dan wanita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juni 2024, Tiga Cara Dapat Saling Melengkapi Kehidupan dengan Sesama

Masalah perzinahan bukan saja baru terjadi pada tahun atau abad-abad kita tetapi juga sudah terjadi berabad-abad lamanya sebelum kita bahkan dalam Kitab Suci pun telah disampaikan oleh para nabi sejak jaman dahulu tentan hal yang sama.

Mengapa? Karena perzianahan itu berhubungan dengan kebutuhan dasar manusiawi kita. Maka masalah ini akan tetap ada selama manusia ada di atas bumi.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Kembali lagi pada hari ini, kita disegarkan dengan bacaan dari kitab suci sebagai firman Tuhan. Kita masih mendengar kisah tentang nabi Elia dalam bacaan pertama. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Elia diminta Tuhan untuk naik ke gunug Horeb, gunung Allah dan berdiri di hadapan Tuhan.

Elia menyaksikan ada beberapa kali bentuk kejadian alam, seperti angin yang membelah gunung, ada gempa, lalu disusul dengan api namun dalam kejadian alam yang menggemparkan itu, Allah tidak tampak di sana, namun ketika angin sepoi-spoi basa, baru Allah tampak di sana.

Allah mau menyampaikan pesan kepada Elia dan bangsa Israel itu bahwa Allah yang mereka sembah itu bukan Allah yang tampak mengguncangkan seperti badai atau gempa dan lain-lainnya, tetapi Dialah Allah yang hadir dalam kelembutan yang menghidupkan.

Namun pada saat yang sama Dia juga mau mengajarkan bahwa Allah juga akan bisa lebih dasyat dari kejadian-kejadian alam itu, jika manusia berbuat dosa seperti yang telah dilakukan oleh raja Ahab bersama seluruh bangsa Israel. Mereka telah berbuat zinah dan melawan Allah dan menyembah allah-allah lainnya.

Kisah perzinahan yang dilakukan oleh raja dan semua bangsa Israel itu telah membuat Allah menjadi murka maka Dia memanggil nabi Elia ke hadapanNya dan menyuruh mengurapi Hazzel menjadi raja Aram dan Yehu diurapi menjadi raja Israel sedangkan Elisa bin Safat, diurapi menjadi nabi menggantikan Elia.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved