Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juni 2024, Ia Selalu Menepati Janji-Nya
menghasilkan nama Yehezkiel dan kurang lebih berarti Allah sumber kekuatan, Allah yang menguatkan atau yang dikuatkan oleh Allah.
Nubuat yang dinyatakanTuhan Allah, menegaskan bahwa IA tidak main-main dengan janji-Nya. Israel memang seringkali tidak setia. Tapi Tuhan yang setia tidak mungkin mengingkari diriNya sendiri. Maka di ujung nubuat-Nya IA menegaskan, “Aku Tuhan yang mengatakannya dan akan membuatnya.”( Yeh. 17: 24).
Energy pertumbuhan dari Allah
Kesetiaan Allah seperti dinubuatkan oleh Yehezkiel di atas, menghidupkan harapan dalam hati setiap orang beriman seperti disaksikan oleh Paulus dalam 2Kor. 5: 6-10.
Harapan itu melahirkan ketabahan serta kesanggupan seseorang untuk bertahan dalam kesulitan. Seorang yang percaya hidup oleh harapannya walau kerap ia tidak melihat dasar untuk berharap.
Paulus sebagaimana juga banyak tokoh dalam Kitab Suci, seperti Abraham, Yoseph dan Maria serta para Rasul yesus hidup dari harapannya. Mereka berharap kepada Tuhan bukan karena mereka melihat.
Harapan tidak didasarkan pada penglihatan, tetapi karena mereka percaya. Kepercayaan yang sungguh-sungguh telah melahirkan harapan.
Keputusan untuk berharap pada Tuhan pada tokoh-tokoh iman di atas menjadi seperti sebuah keputusan yang berani untuk melompat kedalam kegelapan masadepan. Meski masa depan diliputi kegelapan dan ketidakpastian, atau mungkin sepertinya tidak ada dasar lagi untuk berharap, mereka tetap akan berani berharap.
Harapan sekuat ini, hanya dimiliki oleh seseorang yang percaya bahwa dirinya, seluruh hidupnya, sepenuhnya dimiliki oleh Allah yang mencintainya. Paulus percaya sepenuh hati akan belonging-shipini sebagai hal paling besar dalam hidupnya. Inilah pula alamat paling akhir yang ingin dituju dan selalu dirindukan oleh hati manusia.
Karena itu dalam surat kepada umat di Roma, Paulus menulis dengan yakin: “Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” (Rom. 14: 8) Rasa hati dimiliki dan dicintai oleh Tuhan menegaskan identitas diri yang sangat kuat. Rasa hati itu menumbuhkan niat untuk hidup pantas dan selaras dengan identitas
Maka hari ini Paulus menulis; “Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah.” (2Kor. 5: 10). Hasra hati ini terbentuk oleh kekuatan Allah sendiri, serupa dengan apa yang dilukiskan Tuhan dalam bacaan Injil hari: seperti penabur yang menabur benih.
Benih lalu tumbuh dan berkembang tanpa bergantung pada penabur. Sebab “bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.” (Mrk. 4:28)
Kadang manusia, sebagaimana para pekerja/penabur berpikir bahwa kebaikan yang dilakukan harus segera menunjukkan hasilnya. Bahkan kadang ada orang-orang baik menjadi kecewa karena kebaikan yang diupayakan seperti tidak membawakan hasil. Semua lalu tampak seperti sia-sia.
Tuhan meyakinkan kita dalam injil hari ini agar dalam mengupayakan kebaikan, kita tidak perlu putus asa. Kebaikan akan selalu menemukan jalan untuk bertumbuh. Sebab kebaikan adalah hakekat Tuhan sendiri. Dalam keyakinan ini, setiap orang yang melakukan kebaikan hanya mengambil bagian dalam kebaikanTuhan sendiri.
Seperti benih baik yang bertumbuh, kebaikan yang dilakukan akan menghasilkan buah dari dirinya sendiri. Walau untuk itu diperlukan harapan, harapan yang membuat seseorang selalu berjiwa besar, optimis dan selalu memandang kemasa depan.
Pada masa hidupNya yang sangat singkat, Yesus hanya memiliki 12 orang Rasul. Tapi umat manusia di bumi yang percaya pada-Nya saat in jauh lebih banyak dari apa yang dapat dibayangkan. Begitu pula Iman yang kita terima dari Gereja adalah warisan kebaikan para pendahulu yang mungkin tidak melihat dan tidak memetik hasil dari kebaikan yang mereka lakukan. Semuanya baru tampak kemudian. Hal yang sama berlaku untuk kita semua hari ini. Marilah kita taburkan kebaikan hari ini. Teruslah berbua tbaik. Janganlah behenti.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Romo-Leo-Mali-menyampaikan-Renungan-Harian-Katolik-Minggu-3-Maret-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.