Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 14 Juni 2024, Berusahalah untuk Tidak Kuatir

bereaksi terhadap persoalan itu. Lagi menurut Lembo, pikiran kita yang juga mengontrol tabiar kita, kebiasaan kita, perasaan kita.

Editor: Rosalina Woso
DOK PRIBADI
Pdt. Selvy N. Nalle-Ndun, M.Th. 

Konteks Bacaan dan Pesan Teks  

Dalam bacaan kita, kita juga menemukan nasihat yang sama dari Tuhan Yesus mengenai pikiran yang penuh kekuatiran. Bacaan ini merupakan bagian dari ajaran Tuhan Yesus yang sangat berharga. Bagian bacaan ini termasuk bagian dari bahan ajaran Yesus yang dirangkum sebagai Khotbah di Bukit.

Dalam Khotbah dibukit menurut versi Injil Matius, Tuhan Yesus naik ke atas bukit dan mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Nasihat bacaan ini merupakan bagian dari aspek pedagogis, pengajaran Tuhan Yesus tentang hal-hal praktis bagi para murid-Nya.

Dalam pengajaran ini, Tuhan Yesus mengampaikan informasi pengetahuan rohani kepada para murid untuk mengelolah pikiran agar tidak mudah kuatir yang berlebihan tetapi juga diajarkan tentang sikap mengaktualisasikan tujuan hidup lewat potensi dan panggilan kerja yang dimiliki.  

Dengan kata lain, nasihat Tuhan Yesus dalam bacaan ini merupakan bagian dari pengajaran tentang hal-hal praktis. Praktis artinya hal-hal yang mampu dilakukan, bisa dilaksanakan, asalkan mau melakukannya, karena kemanfaatannya mampu menjadi solusi dari permasalahan.

Tuhan Yesus tahu bahwa tidak ada mansia yang hidup tanpa kuatir. Termasuk para murid, termasuk kita orang percaya. Akan tetapi kita adapat menolong diri kita sendiri lepas dari rasa kuatir. Melepaskan

kekuatiran bukan berarti melepaskan masalah. Namun melepaskan kekuatiran dapat menolong diri kita sendiri untuk memiliki kekuatan yang lebih baik didalam menghadapi persoalan.

Cara melepaskan hal kekuatiran kita adalah dengan mempercayakan kekuatiran kita itu sepenuhnya kepada kekuatan Tuhan serta melihat persoalan kita dari sudut pandang yang tepat. Menurut Tuhan Yesus, dari pergumulan para murid, mereka mesti melihat persoalan mereka dari sudut pandang Firman Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan: “Jangan kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (ayat 25).

Nasihat ini kembali dilanjukan dengan ketegasan: “Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?(ayat 27). Ternyata hal kekuatiran tidak menambah sehasta dari jalan hidup kita.

Menurut KBBI, hasta adalah ukuran sepenjang lengan dari siku sampai ke ujung jari tengah.  Itu berarti hal kekuatiran tidak memberikan keuntungan sebaliknya kekuatiran merugikan dalam perjalanan hidup kita. Dalam hal ini Tuhan Yesus menesihati para Murid supaya mengerahkan hal kekuatiran mereka kepada Tuhan 

Apa bila para murid menyerahkan hal kekuatiran mereka kepada Tuhan, Tuhan akan menjadi penjamin sebagai penolong hidup mereka.

Perhatikan apa  yang Tuhan Yesus katakan kepada para murid-Nya. Tuhan Yesus mengalihkan pikiran para murid dengan mengajak memandang kepada burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal di dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapa yang di Sorga.

Bukankah kamu (manusia) lebih berharga dari burung-burung itu. Tuhan Yesus juga mengalihkan pikiran para murid dengan mengajak memandang kepada bunga bakung. Perhatikan juga bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.

Namun keindahan bunga bakung mengalahkan kemegahan pakaian Salomo raja yang paling kaya dan paling bijaksana yang pernah ada (lih. 1 Raj 10:4-7; 2Taw 9:3-6).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved