Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Jumat 14 Juni 2024, Berusahalah untuk Tidak Kuatir
bereaksi terhadap persoalan itu. Lagi menurut Lembo, pikiran kita yang juga mengontrol tabiar kita, kebiasaan kita, perasaan kita.
Oleh: Pdt. Selvy N. Nalle-Ndun,M.Th
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Jumat 14 Juni 2024, Berusahalah untuk Tidak Kuatir
Injil: Matius 6:25-34
Pengantar
John M. Lembo dalam bukunya yang berjudul, “ Berusahalah sendiri: Siasat untuk mengatasi kesulitan pribadi dengan self-counseling yang rasionil” mengatakan bahwa hampir sestiap keadaan hidup manusia itu sebenarnya dapat diatasi.
Namun, alangkah sukarnya keadaan itu, jika kesulitan itu jusru ada dalam pikiran kita sendiri. Ini tidak bebarti bahwa masalah jangan dipikirkan. Tetapi yang ia maksudkan ialah jika pikiran kita sendiri yang menjadi kesulitan bagi kita untuk melangkah, maka inilah akar yang tidak mudah diatasi.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 11 Juni 2024, Anugerah Umum & Khusus
Lanjut menurutnya, sumber kesulitan terbesar bukan pada keadaan tetapi pada pikiran yang macet untuk berpikir. Pada pikiran itu ada yang namanya rasa puas, tidak puas, kurang enak, enak, terdapat pada pikiran manusia.
Oleh karena itu, disaat kita menghadapi suatu persoalan, yang terpenting yang mesti diperhatikan adalah cara berpikir dan bereaksi terhadap persoalan itu. Lagi menurut Lembo, pikiran kita yang juga mengontrol tabiar kita, kebiasaan kita, perasaan kita.
Contohnya: kita sukar sekali untuk tepat waktu, kita mudah mencurigai orang, kita iri hati, kita tidak sabar, kita mudah tersinggung, kita tidak rajin. Bagaimana berubah diri kita? Apa yang menyulitkan kita untuk berubah? Jawabannya ialah pikiran kita sendiri. Pikiran kita yang tidak mengubah tabiat kita, dari yang tidak baik menjadi baik, dan lebih baik lagi (1994, hlm. 5.6).
Joyce Meyer juga dalam bukunya yang berjudul, “ Kekuatan Pikiran” mengatakan bahwa semua tergantung dari pikiran-pikiran kita. Keputusan tentang kita ada pada pikiran kita. Kata kuncinya adalah memilih.
Oleh karena itu, menurut Meyer, sikap hati kita tidak terbentuk begitu saja, semua itu adalah hasil dari pikiran-pikiran kita (2012,hlm.17). Dengan begitu maka sangat penting bagi kita memilih apa yang patut dipikirkan dan apa yang patut dipikirkan.
Kita dapat memilih apa yang perlu kita pikir dan apa yang tidak perlu kita pikir. Menurut Meyer, berpikir yang terbaik ialah berpikir seperti yang Tuhan mau (hlm. 17) Dengan berpikir seperti yang Tuhan mau akan memudahkan kita menjadi mitra didalam kehendak Tuhan.
Kehendak-kehendak Tuhan akan mudah terwujud dalam hidup kita kalau kita mau untuk berpikir seperti yang Tuhan mau. Sikap berpikir kita menentukan langkah apa yang akan kita tempuh.
Semakin berpikir positif, maka seberat apapun perjalanan yang ditempuh tidak akan memberatkan perjalanan sebaliknya akan meringankan perjalanan itu. Sebaliknya semakin berpikir negatif meskipun perjalanan hidup kita ringan, pasti akan memberatkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Sikap berpikir yang berlebihan yang penuh dengan hal kecemasan tentang suatu persoalan disebut sebagai hal kekuatiran. Dengan kata lain, hal kekuatiran ini adalah bagian dari sikap berpikir manusia yang ternyata merugikan manusia dalam melangkah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.