Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 13 Juni 2024, Perayaan 143 Tahun Injil Masuk di Tanah Sumba

pengampunan serta keselamatan kepada setiap orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dalam hidupnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt.Andreas Ndapatamu,S.Si-Teol 

Akhirnya, alam yang sesungguhnya menjadi sahabat bagi manusia, berubah menjadi musuh yang mengancam. Nampaklah, ulah kejahatan manusia, bukan saja alam lingkungan binasa, tetapi sesungguhnya manusialah yang bunuh diri.

Disinilah, kehadiran injil sangat penting dan relevan, bukan saja untuk manusia, tetapi juga untuk alam semesta.

Sekarang pertanyaannya, kalau injil dapat diberitakan secara verbal kepada sesama manusia melaui credo dan kerygma (pengakuan dan pewartaan) “Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, barangsiapa percaya ia dibaptis dan diselamatkan (Markus 16:16)”, bagaimana injil disampaikan kepada segala makluk diluar manusia?

Sebagaimana dikatakan oleh Ibelala Gea[1] “sebagaimana injil disampaikan kepada manusia tidak hanya diberitakan sebatas ungkapan kata-kata/verbal, tetapi dengan sikap hidup yang benar berdasarkan terang injil. Demikian jugalah, injil disampaikan kepada segala makluk/alam dengan sikap perilaku hidup yang benar, adil dan bertnggungjawab, yang mengedepankan pemeliharaan, pengelolaan sehingga terwujud keutuhan ciptaan.

Dengan cara ini, injil dapat diberitakan menjadi kabar baik bagi semua makluk. Disinilah, visi GKS akan terealisasi, yaitu: sumba yang damai sejahtera, adil, bermartabat dan terwujudnya keutuhan ciptaan.

Akhirnya, kita harus sepakat dan berkata, “injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan bukan hanya manusia, tetapi juga semua makluk”. Orang Kristen sebagai buah pekabaran injil dari para misionaris dan para martir, dituntut memperbaharui komitmennya untuk mengabarkan injil.

Gereja yang tidak mengkabarkan injil, bukan saja telah membelokkan hakikat gereja menjadi persekutuan institusi social belaka tanpa injil, bukan saja melecehkan tetesan darah para misionaris dan martir, tetapi gereja yang tidak memberitakan injil adalah pembangkangan nyata pada mandat Allah dan sesungguhnya gereja demikian sedang bunuh diri        .

Injil adalah kabar baik tentang anaugerah keselamatan dari Allah, yang dikerjakan Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, untuk mendamaikan manusia dengan Allah dan alam serta menyelamatkan manusia dari maut upah dosa. Itulah sebabnya, injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan semua manusia dan makluk.

Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa…tetapi syukur bagi Allah, yang telah memberi kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita (1 Korintus 15: 54-57).

Sebagai warga GKS, apakah api pekabaran Injil tetap menyala? Karena itu, mari kita harus beriktiar kepada Allah yang memberi mandat pekabaran injil, sebagai wujud pengabdian kita kepada seluruh makluk dan hormat serta kasih kita kepada darah para martir, kita berkata seperti Rasul Paulus “ ….celakalah aku, jika aku tidak memberitakan injil (I Korintus 9: 16)”. Amin…..!!!. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved