Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 12 Juni 2024, Memenuhi Panggilan untuk Menjadi Berkat
Siapakah Abram? Dalam daftar keturunan Terah (Kejadian 11:27-32), disebutkan bahwa ayah Abram adalah Terah, dan Abram memiliki dua saudara
Misalnya, yang membuat kita nyaman seperti sanak keluarga, orang tua, tempat tinggal, atau jabatan, kita harus siap meninggalkannya jika itu yang Tuhan kehendaki. Selama kita tidak mau keluar dari zona nyaman itu, kita tidak bisa menjadi berkat bagi sesama.
Kejadian 12:1-9 menggambarkan bagaimana panggilan Tuhan kepada Abram mengandung janji. Allah berjanji, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau, serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
”Pada saat Abram dipanggil oleh Allah, diabukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Namun, Allah menjanjikan kebesaran, kekayaan, dan ketenaran kepada Abram, bukan untuk kemuliaan pribadi, tetapi agar Abram bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Jika saat ini kita memiliki kebesaran, jabatan, kekayaan, atau pengaruh besar, ingatlah bahwa semua itu berasal dari Tuhan.
Berkat yang kita miliki bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi sesama. Janji Allah dalam ayat 3, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau; dan oleh semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat,” menunjukkan bahwa Allah memberi jaminan kepada Abram bahwa dia tidak akan kekurangan ketika menjadi berkat bagi orang lain.
Aplikasi dari kisah ini bagi kita adalah tidak perlu takut atau ragu untuk menjadi berkat bagi sesama. Rasa kuatir dan ragu itulah yang sering kali menghalangi kita untuk melaksanakan panggilan Tuhan.
Janji Allah kepada Abram berlaku juga bagi kita: ketika kita menjadi berkat, kita juga akan diberkati oleh Tuhan.
Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa menjadi berkat adalah perintah Tuhan, bukan pilihan. Abram memenuhi panggilan Tuhan dengan iman dan ketaatan, tanpa pertanyaan atau keraguan.
Dia keluar dari Ur-Kasdim, bersama istrinya Sarai dan keponakannya Lot, menuju negeri yang tidak diketahui, dengan percaya bahwa Tuhan yang memanggilnya adalah Tuhan yang setia.
Perjalanan Abram dari Ur-Kasdim, ke Haran, ke Kanaan, hingga ke Betel menunjukkan kesetiaannya dalam memenuhi panggilan Tuhan. Melalui Abram, segala bangsa di bumi diberkati.
Seperti seorang petani yang menabur benih di ladangnya. Dia tidak tahu pasti berapa banyak hasil panen yang akan dia peroleh. Namun, dengan man dan kerja keras, dia menabur dan merawat tanamannya. Pada saat panen tiba, dia menuai hasil yang melimpah.
Begitu juga dengan kita, ketika kita menjawab panggilan Tuhan untuk menjad iberkat, kita mungkin tidak tahu seberapa besar dampak yang kita buat. Namun, dengan iman dan ketaatan, kita percaya bahwa Tuhan akan memberkati usaha kita dan menjadikan kita berkat bagi banyak orang.
Marilah kita keluar dari zona nyaman kita, menjawab panggilan Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama. Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.