Cerpen
Cerpen: Menyulam Asa di Bawah Langit Nusa Tenggara
Ursula adalah bukti bahwa mimpi bisa diraih meski dengan segala keterbatasan. Di bawah langit Nusa Tenggara, asa terus disulam.
Suatu hari, ketika Ursula sedang bekerja di ladang, datanglah seorang pria bernama Pak Lexi. Pak Lexi adalah seorang petugas penyuluh pertanian yang ditugaskan di desa mereka.
Ia datang dengan membawa kabar baik tentang program pemerintah yang akan memberikan bantuan bibit unggul dan pelatihan pertanian kepada warga desa.
Ursula sangat antusias mendengar kabar ini. Ia merasa bahwa inilah kesempatan untuk memperbaiki kehidupan keluarganya dan desa mereka.
Pak Lexi kemudian mengadakan pertemuan di balai desa untuk menjelaskan lebih lanjut tentang program tersebut. Semua warga desa berkumpul dengan penuh harapan.
Pak Lexi menjelaskan bahwa mereka akan diberikan pelatihan tentang cara bertani yang lebih modern dan efisien. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan bantuan bibit unggul yang bisa meningkatkan hasil panen.
Ursula dan ibunya segera mendaftar untuk mengikuti program tersebut. Setiap hari, mereka mengikuti pelatihan dengan tekun. Ursula bahkan sering membawa buku catatan untuk mencatat setiap informasi yang diberikan oleh Pak Lexi.
Ia belajar tentang teknik irigasi, pemilihan bibit yang baik, hingga cara mengendalikan hama secara alami. Pengetahuan ini sangat berharga bagi mereka.
Setelah beberapa bulan mengikuti pelatihan, tibalah saatnya untuk mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan.
Ursula dan ibunya mulai menanam bibit unggul yang diberikan oleh Pak Lexi. Mereka mengikuti semua petunjuk dengan cermat.
Setiap hari, Ursula memantau perkembangan tanaman-tanaman tersebut dengan penuh perhatian. Ia merasa bangga melihat tanaman-tanaman itu tumbuh subur dan sehat.
Suatu hari, di tengah panas terik matahari, Ursula sedang mencangkul di ladang bersama ibunya. Peluh mengalir di dahi mereka, namun senyum tidak pernah lepas dari bibir mereka.
“Bu, aku merasa ini semua akan segera berubah. Kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik tahun ini,” kata Ursula dengan nada penuh harapan.
Ibunya tersenyum, mengusap keringat di dahinya. “Iya, Nak. Semoga saja kerja keras kita membuahkan hasil yang baik. Tuhan pasti mendengar doa kita.”
Di tengah percakapan mereka, datanglah Pak Lexi dengan senyum ramah di wajahnya. “Selamat siang, Bu Ursula. Apa kabar? Saya membawa kabar baik tentang program bantuan bibit unggul dari pemerintah.”
Ursula dan ibunya saling pandang, mata mereka berbinar dengan harapan. “Benarkah, Pak? Apa yang harus kami lakukan untuk ikut program ini?” tanya Ursula dengan antusias.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.