PPDB 2024

Seratus Persen Sekolah Dasar di NTT Tanpa Tes Calistung di PPDB 2024

Untuk PPDB tahun 2024 ini, salah satu targetnya adalah seratus persen Sekolah Dasar (SD) tanpa tes baca, tulis, dan berhitung (Calistung)

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Kegiatan Gebyar Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan yang diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)di Kupang, pada Senin 3 Juni 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Memasuki Tahun Ajaran Baru 2024/2025, satuan pendidikan di semua tingkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) sampai Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) akan melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Untuk PPDB tahun 2024 ini, salah satu targetnya adalah seratus persen Sekolah Dasar (SD) tanpa tes baca, tulis, dan berhitung (Calistung), serta dua target lainnya di  PAUD dan Sekolah Dasar (SD) wajib melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu dan penerapan pembelajaran enam fondasi dasar di PAUD dan SD dalam kurikulum dan pembelajaran.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Herdiana, ST, M.BA ketika memberikan sambutan pembukaan dalam kegiatan Gebyar Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Kupang, pada Senin 3 Juni 2024.

Baca juga: Modus "Pintu Belakang" PPDB ke SMAN 1 Kupang, Oknum Guru SMP Diberikan Sanksi Sosial

Data di Provinsi NTT yang terlapor di tahun 2023 yang lalu, sebanyak 5.221 dari  total 47,381 SD yang terpantau melakukan PPDB, hanya sekitar 717 atau 13,73 persen yang tidak melakukan tes calistung, dan sebanyak 222 sekolah atau 4,25 persen melakukan tes calistung, sementara yang tidak terkonfirmasi atau tidak ada laporan sebanyak 4.282 sekolah atau 82,01 persen.

Begitu juga dengan MPLS, hanya 35 persen sekolah yang menggunggah aksi nyata di Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan sekitar 60 persen sekolah yang melaporkan menerapkan pembelajaran enam fondasi dasar.

“PR (pekerjaan rumah) kita di NTT masih sangat berat. Dari data yang ada, capaian kita di tahun 2023 masih sangat kecil. Dan kita harus berusaha lebih keras membangun optimisme agar bisa mengejar target di tahun 2024 ini untuk mencapai angka 100 persen sekolah tanpa tes calistung, terutama di sekolah-sekolah negeri."

"Untuk sekolah swasta, kita tetap himbau kepada pengelola yayasan atau kelompok masyarakat, untuk bersama-sama mencapai tiga program prioritas gerakan transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini. Karena dampak dari PPDB ini akan berpengaruh pada proses belajar dan hasil belajar anak-anak kita. Dan akhirnya juga berpengaruh kepada rapor pendidikan  dan SPM (standar pelayanan minimal) kita di NTT. Kita harus memastikan pendidikan di NTT harus berkualitas dan berkelanjutan,” jelas Herdiana.

Foto bersama pesertga Kegiatan Gebyar Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
Foto bersama pesertga Kegiatan Gebyar Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Aston Hotel Kupang, Rabu, 5 Juni 2024.

Hal senada disampaikan oleh Direktur PAUD, Direktorat PAUD Dikdasmen, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Komalasari, M.Pd saat memaparkan materi “Peran Pokja  Bunda PAUD dalam Melakukan Advokasi Mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” di Kupang, 4 Juni 2024.

“PPDB tahun 2024 ini, Direktorat PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek memiliki tiga target prioritas untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Pertama, kita harus memastikan, seratus persen sekolah dasar tidak melakukan tes calistung saat menerima pendaftaran anak masuk ke SD."

"Kedua, untuk mengenal lingkungan sekolah secara utuh, PAUD dan SD wajib melakukan MPLS selama dua minggu. Ini untuk mengobservasi dan memberi gambaran kepada anak, guru, dan orang tua tentang lingkungan sekolah dan dukungan eko sistem yang diperlukan. Dan ketiga, satuan pendidikan, baik di PAUD dan SD harus menerapkan pembelajaran yang berfokus kepada enam kemampuan dasar, agar tumbuh kesenangan belajar bagi anak untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Karena itu, kita menyebut transisi ini menjadi gerakan bersama, karena kita perlu melakukan secara bergotong-royong, termasuk bersama Bunda-Bunda PAUD di semua tingkatan,” papar Komalasari.

Penandatanganan Kerjasama

Untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT menandatangani Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan empat Kabupaten di Provinsi NTT diantaranya, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Sumba Timur, bersama Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Center For Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP).

Kerjasama dilakukan selain mendukung kegiatan gerakan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, juga untuk program PAUD Holistik Integratif, dan Parenting untuk Pencegahan Stunting. Penandatanganan kerjasama ini untuk periode  tiga tahun ke depan.

Hadir dalam penandatanganan tersebut Pj. Bupati Manggarai Timur, Kepala Bagian Kerjasama Pemda Sumba Timur, Kepala Bagian Pemerintahan Pemda Manggarai Barat dan empat Kepala Dinas dari keempat kabupaten yang menandatangani kerjasama ini, Juga perwakilan dari Seameo Ceccep mewakili Direktur, Ith Vuthy, MA, Deputy Director for Program dan tim.

Selain itu, BPMP NTT juga melakukan penandatanganan kemitraan bersama tiga mitra pembangunan bidang pendidikan di NTT, yakni Yayasan Rumah Literasi Cakrawala, Yayasan Pustaka Pensi Indonesia, dan Yayasan Tunas Aksara untuk bidang Literasi Dasar, Pemulihan Pembelajaran, dan Penerapan Pembelajaran Enam Fondasi Dasar.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved