Berita Sabu Raijua
Harga Eceran BBM Mencekik Leher di Sabu Raijua, Ombudsman RI NTT Ambil Sikap
Langkah cepat yang telah diambil adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang untuk segera menyikapinya.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT dalam pratiknya oleh oknum tertentu mencekik leher mencapai harga Rp 30.000- Rp 35 ribu per botol aqua ukuran besar.
Kondisi ini setidaknya diperoleh Ombudsman RI Perwakilan NTT dari pengeluhan yang disampaikan warga Sabu Raijua.
Langkah cepat yang telah diambil adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang untuk segera menyikapinya.
Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton setelah menerima keluhan dan informasi dari warga Sabu Raijua, Senin 3 Juni 2024.
Darius menyebut, berdasarkan informasi dari warga Sabu Raijua, kenaikan harga eceran pertalite tersebut merupakan imbas dari antrian panjang di dua SPBU di Sabu Raijua.
“Hari ini (Senin,3/6/2024, Red), kami menerima banyak keluhan dan informasi dari warga Sabu Raijua bahwa antrian di 2 SPBU di Sabu Raijua saat ini sangat panjang. Akibatnya warga terpaksa membeli pertalite di pengecer dengan harga sebesar Rp 30.000-35.000 per botol aqua ukuran besar. Kondisi ini sudah berlangsung beberapa Minggu ini,” ungkap Darius.
Darius menyebut, warga juga menyampaikan bahwa pembelian pertalite oleh mobil pikap tidak menggunakan barcode, sehingga mobil pick up yang sama bisa bolak-balik ke SPBU dan mengisi pertalite berkali-kali untuk dijual kembali.
Baca juga: Viral Calon Gubernur Orias Petrus Moedak Akui Bahan Bakar Minyak di Pulau Sabu Langka Harga Meroket
Dia pun menegaskan bahwa, BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite tidak untuk diperjualbelikan.
“Sebagaimana yang pernah kami sampaikan sebelumnya bahwa BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite tidak untuk diperjualbelikan. Karena itu tidak dibenarkan BBM subsidi dijual bebas dipinggir jalan oleh para pengecer, apalagi dengan harga yang mencekik,” ujar Darius.
Menurut Darius, harga yang mencekik tersebut akan memicu kenaikan harga barang lain.
Untuk itu, dia pun meminta Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua untuk menertibkan jual beli BBM bersubsidi tersebut dengan harga yang melambung.
Di sisi lain, Darius mencurigai bahwa jangan sampai Pemda membiarkan warga membeli BBM dengan harga yang jauh diatas harga BBM per liter.
Dengan demikian, untuk memastikan ketersediaan stok, dia pun langsung berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang guna menyampaikan keluhan warga Sabu Raijua.
Untuk memastikan ketersediaan stok, sore tadi kami telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang guna menyampaikan keluhan warga Sabu Raijua.
Baca juga: Kuota Berkurang Jadi Penyebab Kelangkaan Bahan Bakar Minyak di Lembata
Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak BBM, Harga Barang di Kupang Ikut Melonjak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.