Breaking News

Berita NTT

Digitalisasi Tiket, Andil Pelindo Dukung Milenial di Perbatasan RI-RDTL Jadi Pelaku Usaha Sukses 

Semua jenis usaha milik Difat ini dilakukan secara online. Sejumlah pelanggan kadang memesan tiket dari luar wilayah Provinsi NTT.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Pose seorang milenial di Kabupaten TTU bernama Difat Boni Miraden Taneo saat berada di lokasi usahanya sebagai agen tiket, Kamis, 30 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Seorang milenial bernama Difat Boni Miraden Taneo sukses mengembangkan dunia usaha berkat menjadi agen tiket kapal laut. Pria yang berdomisili di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara menjalani usaha agen tiket PT Pelni sejak tahun 2015 lalu.

Kesuksesan Difat ini merupakan dampak positif dari program digitalisasi tiket oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia secara khusus Pelabuhan Indonesia Terminal Non Petikemas. Dia pertama kali menjadi agen tiket setelah bergabung menjadi pengguna aplikasi SAP CBO Indonesia.

Meskipun berdomisili di wilayah kabupaten yang tidak memiliki pelabuhan penyeberangan penumpang, Difat berhasil menjalankan bisnis tersebut secara online. Dia menekuni dunia usaha menjadi agen tiket dengan nama David Travel Kefa.

"Di dalam usaha ini kita bergabung dengan pemilik aplikasi yang milik Warga Negara Indonesia juga" ujarnya, Kamis, 30 Mei 2024.

Biaya pendaftaran menjadi pengguna aplikasi tersebut pada tahun 2015 lalu Rp. 600.000. Namun, pengguna aplikasi hanya membayar biaya pendaftaran dan menggunakannya tanpa batas waktu.

Selain tiket pelayanan kapal penyeberangan PT Pelni, aplikasi ini juga memiliki sejumlah fitur untuk beberapa jenis usaha lain. 

Melayani Penjualan Tiket Secara Online dan Mengembangkan Dunia Usaha Lain

Semua jenis usaha milik Difat ini dilakukan secara online. Sejumlah pelanggan kadang memesan tiket dari luar wilayah Provinsi NTT.

Hal ini menjadi kemudahan bagi pelaku usaha. Karena mereka bisa melaksanakan aktivitas lain tanpa harus berjumpa dengan pelanggan. Semua transaksi pembayaran dan pengiriman tiket dilakukan melalui handphone.

Pada mulanya, Difat hanya mengontrak rumah untuk dijadikan tempat usaha sekaligus tempat tinggal bersama isteri dan dua orang buah hatinya. Seiring berjalannya waktu, dia berhasil mengembangkan sayap usaha di bidang penjualan bahan sembako.

Pada tahun 2022, Difat mulai membangun bangunan permanen untuk dijadikan tempat usaha penjualan sembako, tiket kapal, pulsa handphone dan pulsa listrik. Walaupun penghasilan fluktuatif namun usaha ini, membantu Difat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Usaha penjualan tiket ini merupakan peluang bagi kaum milenial. Di tengah maraknya pengguna Handphone Android, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pelaku usaha online.

Pendapatan yang diperoleh dari hasil menjual tiket kapal penyeberangan PT Pelni berkisar Rp. 500.000 hingga Rp. 1.000.000. Pemasukan ini hanya untuk penjualan tiket kapal PT. Pelni, belum termasuk jenis usaha lain.

Pembayaran untuk agen sudah dihitung dalam biaya tiket yang dipesan. Setiap tiket yang dibeli, agen akan menerima bayaran Rp. 10.000.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved