Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Warmansyah, S.Pd Sosok yang Hantar SMPN 11 Kupang Jadi Sekolah Penggerak

Dijelaskan Warmansyah, usai menamatkan pendidikan di Undana 1994, langsung mengikuti tes CPNS tahun 1995 dan dinyatakan lulus.

|
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EDI HAYONG
Kepala UPTD SMPN 11 Kota Kupang, Provinsi NTT, Warmansyah, S.Pd 

POS-KUPANG.COM- UPTD SMPN 11 Kota Kupang, Provinsi NTT yang terletak di Naimata, Kecamatan Maulafa saat ini tercatat sebagai salah satu sekolah penggerak Angkatan Pertama tahun 2021.

Prestasi ini tak lepas dari peran sosok Warmansyah S.Pd, wanita kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), 31 Desember 1969 yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah di lembaga tersebut.

Walaupun diangkat menjadi kepala sekolah definitif baru berjalan tiga tahun sejak 2021, tetapi beberapa gebrakan untuk mengangkat nama SMPN 11 Kota Kupang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Warmansyah yang merupakan lulusan FKIP Undana Kupang tahun 1994 itu ketika ditemui Pos Kupang, Selasa 28 Mei 2024 menuturkan soal catatan kariernya dari guru sampai dipercayakan menjadi kepala sekolah.

Dijelaskan Warmansyah, usai menamatkan pendidikan di Undana 1994, langsung mengikuti tes CPNS tahun 1995 dan dinyatakan lulus.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Mgr. Frans Kopong Kung Uskup yang Menjabat Ketua Komisi Keluarga KWI

Tempat pertama pengabdiannya yakni menjadi guru di SMPN 4 Oesao Kupang Timur, Kabupaten Kupang sekitar 6 tahun.

Pada tahun 2003 dipindahkan ke Kota Kupang menjadi guru di SMPN 13 Kota kupang mengabdi selama 17 tahun.

Selama mengabdi di SMPN 13 Kota Kupang ini, Warmansyah pernah mengikuti tes sebagai guru berprestasi tingkat nasional pada tahun 2017 dan tahun 2019.

Ditambahkan, Ketua MGMP IPS Kota Kupang ini bahwa pada tahun 2019 dia mengikuti diklat calon kepsek oleh LP2KS Solo dan dinyatakan lulus pada tahun 2020.

"Sejak itu saya dipercayakan menjadi Plt kepala sekolah  di SMPN 11 Kota Kupang. Kemudian tahun 2021 dilantik oleh Wali Kota Kupang sebagai kepala sekolah definitif sampai sekarang ini," tutur Warmansyah.

Dia menuturkan, walaupun memimpin sekolah ini baru berjalan tiga tahun, tetapi ada prestasi yang membanggakan dimana sekolah ini ditetapkan Kemendikbud sebagai sekolah penggerak.

"Kami menjadi salah satu sekolah di Kota Kupang terpilih menjadi sekolah penggerak dalam hal ini penerapan Kurikulum Merdeka. Memang banyak tantangan tetapi saya pasrahkan pada kehendak Tuhan apalagi disupport rekan-rekan guru dan keluarga, semuanya berjalan dengan baik," katanya.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Jacob Nuwa Wea Sosok Pembela Kaum Buruh yang Jadi Menakertrans

Wanita yang juga Pendeta Pembantu Pratama di Gereja Bethel Indonesia (GBI) mengatakan, walaupun dirinya sebagai kepala bukan berarti dalam memimpin bertindak otoriter atau egois.

Dia selalu melakukan komunikasi bersama para guru juga orangtua/wali dalam mengembangkan sekolah ini untuk bisa setara dengan sekolah-sekolah lain di Kota Kupang.

"Walaupun letaknya agak jauh dari kota tetapi justru banyak siswa yang mengenyam pendidikan di SMPN 11 Kota Kupang. Saat ini total siswa seluruhnya 919 siswa. Sekolah pendukung ada di Kelurahan Naimata, Oebufu dan Penfui. Ada 30 rombongan belajar serta guru dan pegawai sebanyak 80 orang. Jadi ini sekolah yang cukup besar menjadi tanggung jawab saya dalam memimpin," jelas wanita cukup tegas ini.

Dikatakannya, beberapa langkah stategis yang dia lakukan selama memimpin sekolah ini berupa penerapan ujian sekolah berbasis online yang sudah berjalan selama 2 tahun.

Juga sekolah berakreditasi A tahun 2023  yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional (BAN), lalu, diterapkan literasi numerasi lingkungan belajar dan karakter dari level merah ke hijau dan mereka tengah berusaha untuk menuju ke biru.

Menurutnya, meraih prestasi akreditasi A ini melalui penilaian ada 48 item penilaian ang dirangkum dalam 28 item untuk selanjutnya ditetapkan naik dari akreditasi B ke A. Tentu kerja keras kedepan bagaimana mempertahankannya dan berusaha meningkat lagi yang masih kurang.  Prestasi lain soal penerapan literasi numerasi, lingkungan belajar dan karakter dari merah ke hijau untuk menuju ke biru.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Pater Franz Lackner Contoh Moderasi Beragama di Sabu Raijua

"Ini semua berkat kerjasama yang sangat harmonis diantara semua elemen di lembaga ini. Pola evaluasi bulanan terus dilakukan. Jika ada yang emergency langsung dieksekusi sesuai kebutuhan jadi tidak kaku. Apalagi komunikasi kami dengan Dinas Dikbud Kota selalu terjalin baik," jelasnya.

Menurut Korwil MK2S SMP Kota Kupang untuk Kecamatan Maulafa ini, SMPN 11 Kota Kupang sudah tiga tahun ini mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.  Diharapkan dengan penerapan kurikulum ini para siswa bisa mengetahui bakat dan kemampuannya sehingga ketika masuk ke jenjang pendidikan SLTA sudah dapat diketahui bakat dan potensi dalam dirinya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved