KLB Rabies
Korban Gigitan Hewan Penular Rabies di Timor Tengah Selatan Capai 4.202 Kasus, Stok SAR Kosong
Dirinya mengajak masyarakat untuk membangun kebiasaan agar selalu waspada berkenaan dengan sebaran virus ini.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Korban gigitan anjing (HPR) di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mencapai 4.202 orang. Diketahui saat ini jumlah SAR tersisa 0 vial.
Hal itu disampaikan Juru bicara Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B Tallo, ST, MT, kepada Pos Kupang, Sabtu, 25 Mei 2024.
"Sisa stok vaksin berdasarkan data terakhir, VAR sebanyak 116 vial dan Sar 0 vial. Sementara vaksin rabies bagi HPR yang tersisa sebanyak 10.362 dosis," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Adi ini menyebut Dinas terkait telah membangun komunikasi untuk mendatangkan Sar.
"Dinas terkait sudah membangun komunikasi terkait ketiadaan Sar. Kita tinggal menunggu kiriman dari Kementerian Pertanian," tandasnya.
Dirinya mengajak masyarakat untuk membangun kebiasaan agar selalu waspada berkenaan dengan sebaran virus ini.
"Virus rabies ini terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu masyarakat perlu menerapkan langkah waspada dengan mengandangkan HPR," katanya.
Adi mengatakan, kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah perlu terus dihidupkan untuk memutus perkembangan virus ini.
"Kita menginginkan agar virus ini segera diputus perkembangannya. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua elemen masyarakat," tuturnya.
Kepada korban gigitan HPR lanjut Adi agar segera mendatangi Faskes guna mendapatkan vaksin.
Pria yang akrab disapa Adi ini juga meminta agar ketika terkena gigitan HPR masyarakat perlu segera mendatangi Faskes untuk mendapatkan vaksin.
Baca juga: Kemenkumham NTT Partisipasi Dalam Penyusunan Ranperda Penanggulangan Rabies
"Apabila ada yang terkena gigitan HPR segera datangi Faskes terdekat untuk mendapatkan vaksin," katanya.
Adi menjelaskan, saat ini sebanyak 4.186 korban menjalani rawat jalan, 0 korban dirawat di Fasyankes kecamatan, 0 korban dirawat di RSUD Soe dan 16 korban gigitan anjing meninggal dunia.
"Kita terus berupaya agar virus ini tidak terus menyebar. Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas teknis terus bekerja untuk menekan bahkan memutus perkembangan virus ini," ucapnya.
"Dari 4.202 korban gigitan anjing, diketahui 16 korban menunjukan gejala khas Rabies, 1.206 korban tidak menunjukan gejala khas rabies dan 2.980 korban lainnya tidak menunjukan atau belum ada gejala," jelasnya.
Dijelaskan Adi, dari kasus tersebut terdata 3 korban bayi, 670 korban berusia balita, 1.460 korban berusia sekolah, 1.713 korban berusia produktif dan 357 korban lainnya terkategori lansia.
"Jumlah 4.202 kasus gigitan tersebut tersebar di 32 kecamatan dan 266 desa di Kabupaten TTS," ucapnya.
Hingga saat ini lanjut dia, terdata sebanyak 4.325 orang telah divaksin. Dengan rincian, tenaga kesehatan sebanyak 106 orang; kesehatan hewan 61 orang dan korban HPR sebanyak 4.158 orang.
"Saat ini jumlah anjing yang telah divaksin sebanyak 46.007 ekor. Kucing yang telah divaksin sebanyak 3.510 ekor. Kera yang telah divaksin 21 ekor," pungkasnya. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.