Berita NTT
Industri BPR Catat Kinerja Positif Hingga Desember 2023
Namun, kata dia, terlepas dari keterbatasan itu, BPR/BPRS memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bank umum.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencatat sejumlah kinerja positif hingga Desember 2023.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPD Perbarindo NTT, Venny Natalia Biremanoe kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 25 Mei 2024.
Venny menyebut, adapun beberapa hal memiliki progres baik dari BPR tersebut yaitu dari segi sejumlah rasio keuangan yang dimiliki seperti kredit, dana pihak ketiga (DPK), dan total aset.
"Semua itu tercatat tumbuh. Namun, dalam menjalankan proses bisnisnya, industri ini memiliki sejumlah isu strategis dan struktural. Oleh karena itu, BPR-BPR harus meningkatkan efisiensi dan daya saing agar tetap survive," kata Venny.
Venny menjelaskan, industri BPR/BPRS memang memiliki karakteristik cakupan bisnis yang cukup terbatas dibandingkan dengan bank umum, seperti memiliki cakupan fungsi intermediasi yang lebih terbatas dibandingkan bank umum, tidak dapat membuka cabang di luar daerah/provinsi domisilinya, dan BPR/BPRS juga tidak dapat berpartisipasi dalam layanan transaksi valuta asing dan asuransi.
Namun, kata dia, terlepas dari keterbatasan itu, BPR/BPRS memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bank umum.
Venny menjelaskan, adapun beberapa kelebihan yang dimiliki BPR yaitu, pertama, walaupun BPR/BPRS memiliki ukuran bisnis yang lebih kecil, namun BPR/BPRS memiliki jumlah yang lebih besar dan tersebar di seluruh Indonesia, termasuk daerah dengan akses keuangan rendah.
"Dengan segmen pasar retail yang spesifik, BPR/BPRS telah berkontribusi dalam inklusi keuangan, termasuk pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama UMKM yang masih berorientasi pada sector informal dan tidak mendapatkan kredit dari bank umum," jelasnya.
Kelebihan lainnya, kata Venny, yaitu dengan jangkauan operasional yang lebih sempit yaitu terbatas dalam satu provinsi, BPR/BPRS bisa menjadi bank lokal yang menyesuaikan bisnis modelnya terhadap kebutuhan masyarakat lokal, yang akan mempemudah peningkatan penetrasi pasar di daerah tempatnya beroperasi.
"Fleksibilitas ini membuat BPR/BPRS dapat terus tumbuh di tengah terjadinya transformasi ekonomi daerah," kata dia.
Menurut Venny, dalam melihat peran BPR/BPRS yang penting dalam perekonomian, optimalisasi dari fungsi BPR/BPRS sangat perlu untuk direalisasikan demi meningkatkan inklusi keuangan dan pembangunan daerah.
Baca juga: Perbarindo NTT Libatkan Masyarakat di HUT BPR BPRS Nasional, Banyak Hadiah Menarik
Plt Direktur BPR Central Pitoby itu juga mengatakan, dalam menghadapi dinamika dan isu-isu strategis yang ada, yang mana BPR Central Pitoby mampu survive menghadapi tantangan yang ada yaitu dengan meningkatkan efisiensi dan daya saing, dengan penguatan dari sisi permodalan. Dimana, BPR memiliki kecukupan modal, penguatan tata kelola yang baik serta Kualitas SDM yang unggul.
"BPR Central Pitoby sebagai salah satu BPR yang ada di NTT, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan memberikan kemudahan dan perluasan akses bagi UMKM," ungkapnya. (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.