Tokoh NTT
Profil Tokoh NTT, Ivan Netromen Beri Beri Pesan Musisi dari Timur Indonesia
Pria asal Manggarai , Nusa Tenggara Timur NTT tetap konsten dengan musik lokal, meski ia sudah masuk jajaranm musisi nasional khususnya musik jazz
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Nama Ivan Nostreman sudah tak asing lagi bagi warga NTT khususnya para musisi.
Pria asal Manggarai , Nusa Tenggara Timur NTT tetap konsten dengan musik lokal, meski ia sudah masuk jajaranm musisi nasional khususnya pada musik jazz
Meski sudah terkenal, Ivan masih mengembangkan musik lokal yang bernuasan nasional
Sosok yang bernama lengkap Flavius Nestor Embun Man lahir di Manggarai, Flores, NTT pada 18 Februari 1967.
Selama karirnya, Ivan telah menghasilkan tiga album musik, yakni Return to Lamalera, Flores The Cap of Flower, dan Flobamorata with Hope.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Polikarpus Meo Lulusan Ilmu Kimia yang Banting Setir Mengelola Rumah Makan RW
Sosok pria yang murah senyum itu mengusung warna musik Jazz dengan memadukan unsur etnik yang kental; sebuah alasan yang cukup tentang mengapa karya-karyanya tidak banyak populer di kalangan penggemar lagu-lagu melayu dan aliran mainstream lainnya di Indonesia.
Bersama Gilang, Donny Suhendra (gitar), Adi Darmawan (bas) dan Krisna Prameswara (kibor), Ivan bergabung dalam grup musik Nera dan pernah mendapat anugerah rekaman terbaik dalam SCTV Music Award beberapa tahun lalu
Musisi Neo Tradisi asal Nusa Tenggara Timur itu bicara soal kebangkitan musik Indonesia Timur saat ini.
Ivan melihat musik dari Timur mulai diterima, bahkan sudah hadir di berbagai panggung nasional dan acara pemerintahan.
Hal itu tidak terlepas dari kemajuan era digital saat ini.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Hj Ening Murtiningsih Sosok Penggerak Program Desa Madani di NTT
"Itulah awal dari kebangkitan digital saat ini. YouTube ada di mana-mana, pengguna YouTube banyak. Dengan adanya media ini, orang bisa mem-broadcast diri mereka dari ruang tidur mereka. Dia buat musik bisa heboh di mana-mana," kata Ivan Nestorman saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan
"Ternyata ini membuka peluang, ternyata musik kita di Timur, itu bagus-bagus," lanjutnya. Ivan berpendapat, musisi muda Indonesia Timur saat ini boleh berkarya bebas dengan genre apa pun.
Namun, jangan lupa untuk memperkenalkan budaya asal lewat lirik, musik hingga visi dalam karya.
"Saya berpesan, untuk bahan pembelajaran boleh kita bawa hip hop, raggae, jazz, tapi selalu jangan lupa menggali lebih dalam musik kita sendiri. Karena itu DNA kita," ucap Ivan.
"Sebab, kalau kita hanya menggali musik modern itu, kita hanya sampai pada tahap kreatif, tapi kita tidak sampai pada tahap mencari identitas," lanjutnya.
Menurut Ivan, identitas dalam karya adalah salah satu hal penting yang harus ada dalam karya musisi Timur. "Identitas ini kastanya lebih tinggi dari sekadar kreasi," ucap Ivan .
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Marianus Nikan Ratrigis, Pegawai Bank BRI yang Sukses Menekuni Dunia Usaha
Ivan juga menyinggung keberpihakan pemerintah untuk melihat karya musik daerah sebagai sebuah peluang besar.
"Saya enggak tahu apakah dananya kurang atau keberpihakan terhadap itu kurang. Itu menyedihkan. Mereka tidak melihat kesenian itu sebagai komoditi yang kuat.
Mungkin mindset-nya lebih jadi politisi," tutup Ivan. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. (bergai sumber)
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.