Berita Sikka
Guru Penggerak Kabupaten Sikka Membangun Ekosistem Saling Menguatkan
Diskusi yang dihadiri oleh puluhan guru penggerak yang sudah diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah di Kabupaten Sikka
“Saya berusaha mengajak guru untuk senang belajar dan memiliki nilai dan peran sebagai guru penggerak. Di sana guru-gurunya honor semua, tapi saya bangkitkan semangat mereka, ada spirit dari guru penggerak yang memampukan saya untuk mengajak dengan senang hati guru-guru honor itu tentang Kurikulum Merdeka,” kenang Ana sewaktu ia menjadi Plt di SMP Negeri 46 Nangahale.
“Kita belajar dibantu oleh PMM (Platform Merdeka Mengajar), kita jadi senang belajar. Belajar Kurikulum Merdeka itu apa, apa gunanya Merdeka Belajar, dan dalam refleksi tahun depannya saat mendaftar Kurikulum Merdeka kami direkomendasikan untuk memilih mandiri berbagi,” terang Ana. Ia juga mengatakan, sekolahnya merupakan
satu-satunya di Kabupaten Sikka yang direkomendasikan untuk memilih opsi mandiri.
Berbagi dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Spirit dari guru penggerak yang ditularkan kepada guru-guru di sekolah tersebut juga telah membuat guru-guru gemar untuk mengakses PMM. Setiap ada waktu kosong guru-guru akan mengakses PMM, bahkan di rumah mereka terus belajar PMM.
“Mereka bahkan merancang kelasnya berbentuk letter u. Pembelajaran berdiferensiasi mereka mulai dengan pemetaan kebutuhan. Guru bimbingan konseling melakukan asesmen. Waktu itu mereka melakukan asesmen inventori minat, kecerdasan majemuk. Tidak punya psikolog tapi kita inventori saja. Menanyakan hobi anak, cita-cita
anak, lalu ditempel di dinding sebagai hiasan profil anak,” kenang Ana dengan bahagia.
Baca juga: Pj Bupati Sikka Adrianus Serahkan SK Pendirian Operasional SMPN 48 Gaikiu
Bergerak dan Saling Menguatkan
Menanggapi beragam cerita praktik baik dari guru penggerak Kabupaten Sikka, Iwan Syahril selaku Dirjen PAUD Dikdasmen mengatakan bahwa meskipun sebagian besar guru penggerak sudah menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, akan tetapi esensi para guru tersebut adalah seorang pendidik.
Ia mengajak para guru penggerak yang sudah mendapat amanah dan jabatan untuk jangan sampai berpikir secara birokratis dan struktural.
“Menjadi pendidikan itu adalah sebuah profesi. Profesi itu esensinya menjadi pendidik. Peran struktural hanya sementara. Buatlah ekosistem guru penggerak yang sudah terbangun menjadi saling menguatkan,” kata Iwan sembari mengingatkan bahwa mereka yang belum mendapat amanah untuk tidak berkecil hati dan saling mendukung.
Iwan juga menegaskan, guru penggerak harus saling menguatkan apapun peran yang diberikan. Kolektif di Kabupaten Sikka, terang Iwan, harus mengingatkan satu dengan lainnya bahwa tujuan seorang guru lebih besar dari tujuan diri sendiri atau kelompok.
Dengan begitu, apapun persoalan yang dialami oleh masing-masing guru, mereka akan lebih jernih dalam melihat solusi dan mencari strategi dalam setiap persoalan yang dihadapi.
“Guru penggerak itu dididik untuk menjadi pemimpin, dan saat ini ekosistem butuh pemimpin yang mengambil keputusan yang berpihak kepada murid. Pasti ada situasi tidak nyaman di setiap sekolah. Tapi ingatkan satu sama lain, tapi kita butuh ibu dan bapak untuk menjalankan peran menjadi pemimpin di sebuah sekolah, atau pengawas untuk beberapa sekolah, sehingga ekosistem kita maju lebih baik secara bersama-sama,” terang Iwan.
Ia yakin bahwa pendidikan Indonesia sudah harus mulai menghilangkan paradigma yang paling unggul, tapi harus unggul bersama, dan saling membantu untuk maju bersama-sama. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Kapolres Sikka Imbau Warga Jaga Kamtibmas Jelang Malam Tahun Baru 2025 |
![]() |
---|
Longsor Tutup Ruas di Desa Hokor Sikka NTT, Begini Reaksi Warga |
![]() |
---|
Mobil Pikap Terjebak Banjir di Napunseda Sikka |
![]() |
---|
Kado Natal dari Forum Pemuda Maumere Kota Batam untuk Pengungsi Lewotobi |
![]() |
---|
Festival Watukrus 2024, Merawat Identitas Religius dan Mendorong Pariwisata Desa di Sikka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.