Timor Leste

WHO Dukung Kemitraan UHC dalam Peningkatan Kesiapsiagaan Darurat di Timor Leste

Dukungan itu dilakukan WHO dengan mengintensifkan kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan Timor Leste. 

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-WHO
Pelatihan penyelamatan dsasar bagi mahasiswa keperawatan di Timor Leste 

POS-KUPANG.COM, DILI - Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organisation (WHO) memberikan dukungan jangka panjang melalui Kemitraan Cakupan Kesehatan Universal (UHC) di negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Dukungan itu dilakukan WHO dengan mengintensifkan kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan Timor Leste

Adapun dukungan itu sebagai hasil pembelajaran dari krisis COVID-19 untuk memberikan pelatihan, infrastruktur, dan peralatan guna mendukung kesehatan profesional yang perlu memberikan perawatan darurat dan kritis di negara bekas provinsi ke 27 Indonesia itu.

Baca juga: Kembar Transisi: Sri Lanka dan Timor Leste Bekerja Sama untuk Imunisasi Berkelanjutan

Memperkuat infrastruktur dan kapasitas

Dikutip dari laman WHO, Timor Leste hanya memiliki 6 tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dengan ventilator sebelum pandemi COVID-19. Semuanya terletak di rumah sakit nasional Dili.

Mengikuti dukungan dari Kemitraan UHC untuk meningkatkan kesiapsiagaan darurat, upaya untuk membentuk Unit Ketergantungan Tinggi di rumah sakit rujukan dimulai di tengah pandemi, dan ruang terbuka diidentifikasi di setiap rumah sakit, sehingga memberi jalan bagi bangunan yang dirancang dengan cermat.

WHO memberikan panduan teknis, bantuan logistik, dan pengembangan kompetensi bagi petugas layanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan kritis dan darurat, serta memfasilitasi penyediaan obat-obatan penting, peralatan, dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit-unit tersebut.

Rumah sakit mendirikan ruang isolasi untuk pasien yang sangat menular atau pasien dengan gangguan imunitas dan melengkapi Unit Ketergantungan Tinggi dengan alat pernapasan penting, monitor multipara, ventilator invasif dan non-invasif, serta peralatan perawatan kritis lainnya.

Tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten

Staf layanan kesehatan yang terlatih sangat penting untuk berfungsinya Unit Ketergantungan Tinggi secara optimal.

WHO memberikan bantuan teknis untuk mengembangkan program pelatihan Perawatan Darurat dan Kritis, serta kursus Bantuan Hidup Dasar dan Perawatan Darurat Dasar yang disesuaikan dengan konteks negara tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 1.000 petugas kesehatan termasuk dokter, paramedis, dan perawat telah menjalani pelatihan Bantuan Hidup Dasar.

Beberapa sesi pelatihan Pengembangan Profesional Berkelanjutan Perawatan Darurat dan Kritis telah dilaksanakan untuk personel perawatan darurat, dan sejauh ini lebih dari 125 orang telah dilatih.

Modul Perawatan Darurat Dasar diperluas ke staf Unit Ketergantungan Tinggi dan Unit Perawatan Intensif, dan lebih dari 200 petugas layanan kesehatan telah dilatih, dengan 17 orang ditunjuk sebagai pelatih utama.

Secara kolektif, 5 rumah sakit rujukan tersebut telah melayani lebih dari 500 pasien per Maret 2023.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved