Renungan Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Kamis 16 Mei, Panggilan untuk Ikut Menyatakan Kebenaran, Amos 7:12-15
Amos adalah seorang peternak domba (1:1) dan pemungut buah Ara (7:14) di dekat kota Tekoa di sebelah selatan Yerusalem.
Amos dipakai Tuhan dalam sebuah pengutusan untuk menyampaikan bahwa Tuhan akan menghukum mereka karena mereka melakukan ketidakadilan. Mereka juga akan dihukum karena menyembah ilah lain, dan mereka tidak mau bertobat, meskipun mereka selalu berharap untuk selamat.
Karena itu, Amos diminta Tuhan untuk menyerukan bahwa tidak ada keselamatan bagi mereka kalau tidak bertobat.
Ternyata teguran Amos ini membawa ketidak nyamanan bagi bangsa Israel di utara dan pemimpib mereka, termasuk membawa ketidaknyamanan bagi para imama yang bekerja di dalam istana Raja.
Salah satu imam yang snagat tidak nyaman ialah imam Amazia yang bekerja di Betel dan menjadi imam resmi di kerajaan (Raja: Yerubeam, tahun 762 SM).
Amazia menuduh Amos sebagai orang yang telah melawan raja denagn suara kenabiannya. Bahkan Amazia menuding Amos dengan mengatai bahwa Amos memakai alasan panggilan kenabiannya untuk mencari makan.
Amos dinilai sebagai orang yang kurang kerja dan sedang mencari kerja. Amos dinilai tidak pantas disebut nabi oleh Amazia.
Lantas apa jawab Amos kepada Amazia? Amos menjawab: “ Aku ini bukan nabi, dan aku tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan” Tetapi Tuhan memanggil aku dan menyuruhku untuk bernubuat.
Dengan kata lain, Amos mau bilang kepada Amazia bahwa, besicku bukanlah yang sekarang yang menjadi bagian dari pekerjaanku, tetapi karena Tuhan, maka aku ada di sini. Tuhan yang menempatkan Amos dari Israel selatan ada di Israel utara untuk menyuarakan suara kenabian.
Dalam pergumulan Amos berhadapan dengan ketidaknyamanan dirinya dan juga Amazia, kira-kira siapa yang mau disalahkan? Apakah Tuhan yang memanggil itu dapat kita salahkan?
Karena telah memanggil kita pada suatu tugas yang berbeda dengan yang kita mau? Apakah Amos dapat menyalahkan Tuhan karena menempatkan dirinya pada suatu tempat kerja yang bukan besicnya?
Dan apakah Amos juga akan bekerja dengan setengah hati karena pergumulan dan tantangan yang sedang ia hadapi? Tetapi lewat tantangan itu, Amos memiliki ruang untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan yang berdaulat terhadap hidupnya.
Lewat pergumulan kerja itu, Amos juga menemukan kembali ruang iman untuk menyadari bahwa Tuhan lebih tahu tentang dirinya melebihi apa yang sedang dirinya dan orang lain pikirkan.
Secara aturan Amos sangat menyadari perkatan Amazia adalah sebuah kebenaran yang diakuinya sendiri bahwa dirinya bukan nabi, tetapi lebih dari itu, ada kebenaran yang lebih tinggi yang mau Amos sampaikan yaitu bukan kehendaknya yang jadi tetapi kehendak Tuhan.
Lalu untuk apa, Amos ada di israel Utara? Jawabannya: Untuk menyatakan kebenaran agar umat Israel, mebenci kejahatan, dan mencintai yang baik, mengasihi sesama, menegakkan keadilan (Am 5:15) sebagaimana Tuhan adalah kasih dan hakim yang adil.
Dengan demikian mereka akan hidup dan diberkati. Dengan kata lain, Amos mau bilang: Sekalipun ia bukan nabi (memiliki kekurangan) tetapi ia kan tetap menjalankan suara kenabiannya sebagai tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memanggilnya dalam tugas yang ada.
Renungan Harian Kristen Jumat 7 Februari 2025, Ampunilah Dosa-dosa Kami |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen: Memaknai Keadilan dan Belas Kasih Tuhan, Yohanes 8:1-11 |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen: Iman yang Tumbuh dalam Bimbingan Rohani |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen: Cara Menghadapi Kejahatan dengan Mempratekkan Kasih Tanpa Kemunafikan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Jumat 17 Mei 2024, Memutus Mata Rantai Kekerasan Inspirasi Kisah Daud & Saul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.