Berita Belu
Harga Telur Ayam di Atambua Masih Mengalami Kenaikan Sejak Idul Fitri
Harga telur ayam di pasaran Kota Atambua, Kabupaten Belu, masih naik sejak Hari Raya Idul Fitri
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Harga telur ayam di pasaran Kota Atambua, Kabupaten Belu, masih naik sejak Hari Raya Idul Fitri.
Menurut Ujang Ramli, salah satu distributor telur harga telur ayam saat ini berada di kisaran Rp 65 ribu per papan dengan jumlah 30 butir telur.
Hal ini menandai kenaikan sebesar Rp 5 ribu rupiah dari harga sebelumnya, yang mencapai Rp 60 ribu rupiah per papan.
"Kenaikan harga telur ini terjadi sejak Idul Fitri kemarin. Satu rak telur sekarang dijual dengan harga Rp 65 ribu, sementara sebelumnya hanya Rp 60 ribu," ujar Ramli pada Kamis 16 Mei 2024.
Ramli menjelaskan bahwa jika dihitung harga telur per ikat dengan jumlah 6 papan, yang sebelumnya dijual seharga Rp 340 ribu, kini telah naik menjadi Rp 375 ribu per ikat.
Dia menambahkan bahwa kenaikan harga telur saat ini disebabkan oleh tingginya harga jual telur lokal maupun telur yang diimpor dari Surabaya.
"Harga telur lokal dan impor turut mengalami kenaikan, sehingga pedagang pun terpaksa menaikkan harga jualnya," tambahnya.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Kanis Tuaq Sosok Penggerak Inovasi Kemandirian Telur Ayam di Lembata
Meski terjadi kenaikan harga, minat pembeli untuk membeli telur ayam tidak mengalami penurunan signifikan.
"Harga telur ayam ditentukan langsung oleh pihak distributor telur, sehingga pedagang menjual dengan harga yang ditentukan. Meskipun harga naik, pembeli masih ada," tegas Ujang Ramli.
Dikatakan bahwa stok telur ayam saat ini berasal dari luar Kabupaten Belu, baik itu dari Surabaya maupun telur lokal. Meskipun terjadi kenaikan harga, ketersediaan stok tetap terjaga. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.