Pilgub NTT
Orias Moedak Temui Warga Pasir Panjang Kota Kupang
Mantan Direktur Inalum itu menyebut pendapatan di NTT yang kurang karena perilaku "pencurian" yang masih marak.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Budaya masyarakat di NTT justru menghabiskan keuangan saat acara atau hajatan besar seperti pernikahan maupun acara lainnya. Kebiasaan ini harus dikurangi sehingga ada keuangan untuk kebutuhan lainnya yang justru jauh lebih penting dan mendesak.
Seorang warga menyebut Orias Moedak sosok yang sangat dibutuhkan di NTT. Banyak masukan dari masyarakat agar Orias Moedak bisa membangun NTT. Namun begitu, tagline Jangan Mencuri memang cukup menggelitik warga.
"Kalau bapak Orias maju kami senang, itu yang kami cari," kata Ndaumanu, warga asal Kenapa yang ikut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa warga merindukan Orias Moedak menjadi gubernur NTT.
Ia meminta tagline itu agar sedikit dipoles agar tidak terdengar kasar. Orias Moedak menanggapi itu, menyebut bahwa slogan itu merupakan bentuk pencegahan. Urusan kasus "pencurian" yang sudah terjadi bukan menjadi urusannya. Paling penting adalah pencegahan agar tidak terjadi kasus pencurian.
Angki La'ane menayangkan tentang penataan pesisir pantai terutama di Kota Kupang. Ia juga meminta perhatian di terhadap para nelayan. Banyak bantuan yang salah sasaran. Orias Moedak diminta untuk tetap memperhatikan masyarakat paling kecil.
"Saya punya keyakinan Pak Orias bisa berkolaborasi dengan masyarakat membangun NTT. Apalagi Pak Orias punya latarbelakang sangat bagus," ujarnya.
Warga lainnya juga mempertanyakan tentang Orias Moedak dan Sebastian Salang yang dari kalangan bukan kader parpol. Pendapatan pegawai dengan rendah dan PAD yang terbatas harus diselesaikan. Ia mempertanyakan tentang konsep Orias Moedak dalam mengatasi itu agar sejalan dengan tagline "jangan mencuri".
Orias Moedak menyampaikan, penataan daerah pesisir memang bisa dilakukan skema kerja sama antara pemerintah lebih atas dan tingkat bawa. Orias Moedak mengaku pernah mengurus nelayan dan pedagang ikan pada sebuah perusahaan. Persoalannya waktu itu terjadi kredit macet karena cuaca buruk maupun salah sasaran.
"Peristiwa itu memang terjadi sebelum saya bertugas di perusahaan itu. NTT dapat kebagian Rp 15 miliar tapi gelombang dan salah sasaran (penyaluran). Jadi harus diatur dengan baik. Kita perlu ada keseimbangan dan penataan yang baik," kata dia.
Baca juga: Warga Kota Kupang Dialog dengan Bakal Calon Gubernur NTT Orias Moedak
Mantan Direktur Inalum itu menyebut pendapatan di NTT yang kurang karena perilaku "pencurian" yang masih marak.
Sehingga perilaku itu perlu dihapus lewat tagor yang ada. Kewajiban training pada ASN ikut membantu peningkatan pendapatan dan bermuara pada kesejahteraan pegawai.
Orias Moedak mengaku selama melakukan pendaftaran ke tujuh parpol yang ada, tingkat penerimaan semua parpol sangat baik. Namun keputusan dari tahapan itu ada di DPP. Dia berharap ada keputusan yang bisa berpihak ke dirinya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.