Pilgub NTT

Orias Moedak Temui Warga Pasir Panjang Kota Kupang

Mantan Direktur Inalum itu menyebut pendapatan di NTT yang kurang karena perilaku "pencurian" yang masih marak.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Bakal calon gubernur NTT Orias Moedak saat bertemu warga di Kelurahan Pasir Panjang Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bakal Calon gubernur NTT Orias Moedak menemui warga di Kelurahan Pasir Panjang, Kota Kupang. 

Pertemuan berlangsung di bekas area pasar ikan, Pasir Panjang, Selasa 14 Mei 2024.

Mengawali pertemuan Orias Moedak memperkenalkan dirinya. Dia menyebut ia melihat ada kekeliruan di NTT yang butuh sentuhan lebih masif dan perbaikan. Masalah dasar di NTT seperti air bersih saja masih belum tercukupi. 

Salah satu faktor itu yang mendorongnya kembali ke NTT untuk mengabdikan diri untuk NTT. Ketimpangan lain maupun dorongan dari berbagai masyarakat NTT ikut membuatnya harus mengambil sikap untuk bertarung di Pilgub NTT. 

"Di pilih atau tidak, itu tergantung rakyat NTT dan Tuhan," kata Orias Moedak

Orias Moedak lantas berkisah dirinya menolak berbagai tawaran ketika menjabat sebagai petinggi di sejumlah perusahaan. Tawaran itu datang untuk memuluskan usaha maupun pekerjaan yang dikerjakan pengusaha. Hal ini yang melatari dirinya mengedepankan asas "jangan mencuri", sebagaimana tagline yang ia usung dalam Pilgub NTT. 

"Kalau dengan saya jangan tawar apa-apa, dan ada gelagat tawar sesuatu. Kontraknya diputus memang. Kalau dengan beta (saya) begitu," kata dia. 

Dengan segudang pengalaman yang diperoleh, Orias Moedak punya tekad untuk menerapkan standar layanan, terutama di sumber daya. Aparatur sipil negeri (ASN) akan diminta untuk melakukan training berkala. Di samping itu, penempatan sesuai keahlian menjadi penting. 

Ada juga gerakan di sektor pertanian hingga pariwisata yang menjadi bagian utama memberi dampak kesejahteraan bagi NTT. Hilirisasi terhadap sektor ini akan dilakukan untuk menambah nilai ekonomi dan bahan. 

Baca juga: OASE Jumpa Warga di Kabupaten Kupang, Orias Moedak: NTT Tidak Baik-Baik Saja


Mantan Direktur PT Freeport itu juga menyoroti perlakuan terhadap para atlet asal NTT. Banyak atlet hebat dari NTT belum mendapatkan perhatian serius. 

Sarana untuk atlet, kata dia, sejauh ini belum juga terlihat bagus. Harusnya infrastruktur penunjang menjadi penting agar atlet bisa menyiapkan diri lebih baik. 

"Harus dipikirkan, pemuda dan kegiatan olahraganya. Harus dipikirkan juga dengan budgetnya. Jangan paksa diri," kata dia. 

Pada sisi kesehatan, terutama stunting Orias Moedak menegaskan agar remaja tidak terkontaminasi dengan alkohol yang bisa menjadi penyebab utama. Sebab, remaja akan pasif untuk tidak menyiapkan diri ketika menikah. Imbasnya akan ke anak-anak dengan gizi buruk. 

Dia bilang, sekalipun NTT punya potensi dari sumber seperti alkohol lokal, namun harus diatur dengan regulasi dan konsisten sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di samping itu, pola hemat juga diterapkan. 

Budaya masyarakat di NTT justru menghabiskan keuangan saat acara atau hajatan besar seperti pernikahan maupun acara lainnya. Kebiasaan ini harus dikurangi sehingga ada keuangan untuk kebutuhan lainnya yang justru jauh lebih penting dan mendesak. 

Seorang warga menyebut Orias Moedak sosok yang sangat dibutuhkan di NTT. Banyak masukan dari masyarakat agar Orias Moedak bisa membangun NTT. Namun begitu, tagline Jangan Mencuri memang cukup menggelitik warga. 

"Kalau bapak Orias maju kami senang, itu yang kami cari," kata Ndaumanu, warga asal Kenapa yang ikut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa warga merindukan Orias Moedak menjadi gubernur NTT. 

Ia meminta tagline itu agar sedikit dipoles agar tidak terdengar kasar. Orias Moedak menanggapi itu, menyebut bahwa slogan itu merupakan bentuk pencegahan. Urusan kasus "pencurian" yang sudah terjadi bukan menjadi urusannya. Paling penting adalah pencegahan agar tidak terjadi kasus pencurian. 

Angki La'ane menayangkan tentang penataan pesisir pantai terutama di Kota Kupang. Ia juga meminta perhatian di terhadap para nelayan. Banyak bantuan yang salah sasaran. Orias Moedak diminta untuk tetap memperhatikan masyarakat paling kecil. 

"Saya punya keyakinan Pak Orias bisa berkolaborasi dengan masyarakat membangun NTT. Apalagi Pak Orias punya latarbelakang sangat bagus," ujarnya. 

Warga lainnya juga mempertanyakan tentang Orias Moedak dan Sebastian Salang yang dari kalangan bukan kader parpol. Pendapatan pegawai dengan rendah dan PAD yang terbatas harus diselesaikan. Ia mempertanyakan tentang konsep Orias Moedak dalam mengatasi itu agar sejalan dengan tagline "jangan mencuri".

Orias Moedak menyampaikan, penataan daerah pesisir memang bisa dilakukan skema kerja sama antara pemerintah lebih atas dan tingkat bawa. Orias Moedak mengaku pernah mengurus nelayan dan pedagang ikan pada sebuah perusahaan. Persoalannya waktu itu terjadi kredit macet karena cuaca buruk maupun salah sasaran. 

"Peristiwa itu memang terjadi sebelum saya bertugas di perusahaan itu. NTT dapat kebagian  Rp 15 miliar tapi gelombang dan salah sasaran (penyaluran). Jadi harus diatur dengan baik. Kita perlu ada keseimbangan dan penataan yang baik," kata dia. 

Baca juga: Warga Kota Kupang Dialog dengan Bakal Calon Gubernur NTT Orias Moedak 

Mantan Direktur Inalum itu menyebut pendapatan di NTT yang kurang karena perilaku "pencurian" yang masih marak.

Sehingga perilaku itu perlu dihapus lewat tagor yang ada. Kewajiban training pada ASN ikut membantu peningkatan pendapatan dan bermuara pada kesejahteraan pegawai. 

Orias Moedak mengaku selama melakukan pendaftaran ke tujuh parpol yang ada, tingkat penerimaan semua parpol sangat baik. Namun keputusan dari tahapan itu ada di DPP. Dia berharap ada keputusan yang bisa berpihak ke dirinya. (fan) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved