Berita Rote Ndao

Ketua Komisi B DPRD Rote Ndao Wanti-Wanti Kendaraan yang Selalu Antre di SPBU

Deni mengaku, dirinya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran distribusi  Bahan Bakar Minyak (BBM).

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI 
Potret kendaraan yang mengantre di SPBU Metina, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Ketua Komisi B DPRD Rote Ndao, Denison Moy memberi peringatan keras terhadap sejumlah kendaraan yang terus mengantre BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Deni mengaku, dirinya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran distribusi  Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kami terus awasi dan berkoordinasi dengan Pemkab Rote Ndao, Satgas BBM serta pihak SPBU perihal distribusi BBM ini," ungkap Deni kepada POS-KUPANG.COM, Minggu,12 Mei 2024.

Dia mengaku saat ini masyarakat panik, mengingat BBM menjadi kebutuhan dasar bagi berbagai aktifitas.

Diantaranya, aktivitas petani dan nelayan, maupun aktivitas ke kantor dan juga mobilitas masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Tidak Tertib, Satlantas Polres Rote Ndao Akan Operasi Kendaraan Bodong yang Masuk Keluar SPBU

Baca juga: Kapolres Rote Ndao Pastikan Distribusi BBM di SPBU Berjalan Lancar

"Terutama aktivitas petani dan nelayan untuk kepentingan melaut, kebutuhan BBM untuk mesin rontok, saat ini orang-orang lagi alih fungsi lahan maupun aktivitas ke kantor. Jadi kebutuhan ini membuat orang panik," tutur Deni.

Sebelumnya, Komisi B DPRD Rote Ndao juga telah mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pemerintah dan pihak SPBU. Diketahui, stok di SPBU terjaga karena dalam satu bulan dua kali trip BBM.

"Sebenarnya stok yang ada bisa menjaga kebutuhan masyarakat. Hanya ada beberapa catatan, Pertamax itu masih kurang, tapi masalahnya kita di Rote belum ada jober," pungkas Deni.

Sehingga, menurutnya kepanikan masyarakat ini wajar. Karena hanya empat Pertamina di Rote, dan letak Pertamina mau dibilang masih di areal kota, sedangkan banyak masyarakat yang jauh dari jangkauan SPBU.

"Agen-agen sudah ditutup, jadi masyarakat hanya bertumpu pada empat SPBU. Ini salah satu faktor antrian panjang karena itu," tutur Deni.

Dari data yang ada, jumlah kendaraan di Rote Ndao, roda dua berjumlah 18.000 lebih, roda empat sekitar 2.400 lebih. Untuk mesin pertanian, berjumlah sekitar 1.100 unit, belum ditambah jumlah kapal dan perahu yang berjumlah 800 lebih.

"Menurut saya kalau belum merata penyaluran ke desa-desa maka kemungkinan masih ada antrean. Bukan menjadi solusi akhir atau menjamin tidak ada kendala, tapi jika ada agen paling tidak bisa mengurangi," ucap Deni.

Namun sesuai dengan Undang-Undang BPMigas Nomor 2 tahun 2023 tentang pemberian rekomendasi untu sub penyalur tidak ada lagi. 

"Saya pikir perlu ada kajian atau telaan dari kepala daerah untuk BPMigas," cetus Deni.

Baca juga: DPRD Rote Ndao Soroti Antrian Kendaraan yang Sama Setiap Hari di SPBU

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved