Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 12 Mei 2024, Tekun Berdoa
Hari ini, firman TUHAN menggambarkan relasi “permusuhan” dua perempuan dengan satu suami, yakni Hana dan Penina.
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 12 Mei 2024, Tekun Berdoa, merujuk pada Kitab 1 Samuel 1 :9-20.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Selama satu minggu yang sudah berlalu, kita merenungkan tentang realitas “budaya” permusuhan dan kebencian. Ada permusuhan yang buruk dan jahat, ada pula yang benar, yakni yang sesuai dengan kehendak TUHAN, yakni memusuhi dosa dan kejahatan, namun tetap mengasihi sesama, seperti TUHAN yang tetap mengasihi kita.
Hari ini, firman TUHAN menggambarkan relasi “permusuhan” dua perempuan dengan satu suami, yakni Hana dan Penina.
Dalam keadaan “permusuhan” itu, Hana memilih untuk bertekun dalam doa. Tahun demi tahun, Hana tekun membawa dirinya beribadah di Bait Allah.
Dalam salah satu waktu ibadah, Hana berdoa seorang diri sambil menangis di hadapan TUHAN. Dalam doa dan ratapannya, ia pun bernazar mengikat janji iman dengan Tuhan.
Walaupun bertahun-tahun meminta dan belum dijawab, Hana yang tekun ini, tetap percaya bahwa TUHAN memperhatikan dan mengingatnya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 11 Mei 2024, Berkenan di Hati Tuhan
Walaupun belum ada jawaban, tetapi ia percaya TUHAN tidak melupakannya (11). Ia meminta sekali lagi kepada TUHAN untuk memberikannya anak.
Ia berjanji jika TUHAN memberikannya anak, maka anak itu akan dipersembahkan kepada TUHAN. Hana bukan meminta untuk memuaskan keinginan hatinya. Ia meminta sesuatu yang ingin ia persembahkan kepada TUHAN.
LANGKAH IMAN.
Saat kita bertekun, TUHAN pasti mendengar dan menjawab. Tetapi hari ini, firman TUHAN mengingatkan kita bahwa di dalam ketekunan Hana berdoa dan berharap, ada keyakinan iman bahwa TUHAN pasti akan memberi.
Selain itu, hal paling penting ialah Hana tidak meminta sesuatu demi memuaskan hatinya sendiri, tetapi ia ingin apa yang Tuhan berikan kepadanya, dipersembahkan kembali untuk TUHAN.
Sebab yang terbaik yang dapat dipersembahkan kepada TUHAN adalah sesuatu yang kita minta dan terima juga dari tangan Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.