Opini
Mengenang Jack Adam, Jurnalis yang Humanis
Jejak jurnalisme dan kesenimanannya JA akan terasa untuk generasi-generasi mendatang, karena semangatnya tetap hidup dalam hati semua yang mengenalnya
Kontribusinya terhadap organisasi-organisasi seperti FKPPI NTT (pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tahun 1980-1983 dan Tahun 1996-1999), aktif di PWI Cabang Persiapan NTT sebagai Wakil Ketua (Tahun 1989-1993, 1993-1997), sebagai Wakil Ketua GN-OTA NTT (Tahun 1996-2000), sempat menjadi Fungsionanis Karsinal Media Massa DPD Golkar NTT di era Orde Baru selain sebagai Ketua Dewan Kesenian NTT/Lembaga Kebudayaan NTT Tahun 1993-1998.
“Baktiku untuk Nusa Tenggara Timur, apa yang telah mereka lakukan adalah teladan buat kita!” adalah salah satu buku yang ia sunting sebagai Ketua Tim Penyunting bersama beberapa rekan jurnalis di antaranya Peter A. Rohi (Alm), Hans Ch. Louk (Alm), Piter E. Amalo (Alm), Mell Adoe (Alm), Paul Bolla, dan Kanis Passar sebagai hadiah Ulang Tahun ke-39 Provinsi NTT Tahun 1997 yang diterbitkan oleh Yayasan Citra Insan Pembaru Kupang.
Buku Baktiku untuk Nusa Tenggara Timur adalah ensiklopedi tokoh NTT sekaligus sebagai penghormatan kepada para tokoh NTT yang dengan cara dan karyanya sendiri turut mengukir pembangunan di NTT.
Semoga jurnalis muda NTT masa kini dapat melanjutkannya.
Di masa pensiun, JA menghargai perannya sebagai seorang Kepala Keluarga yang setia, memberikan kasih sayang dan bimbingan kepada orang-orang yang dicintainya.
Ia meninggalkan warisan pelayanan, kasih sayang, dan dedikasi tak tergoyahkan kepada keluarga dan masyarakatnya.
Maria Adam, anak semata wayang JA, pada tanggal 5 Mei 2024 menulis kesaksian tentang JA di status Facebook-nya bahwa JA adalah cinta kasihnya dan sekaligus kantong ajaib untuk Maria; apa pun yang diminta oleh Maria pasti dikabulkan oleh JA.
Jejak jurnalisme dan kesenimanannya JA akan terasa untuk generasi-generasi mendatang, karena semangatnya tetap hidup dalam hati semua yang mengenalnya.
JA juga memiliki suara emas; lagu "Au Sue" dalam bahasa Rote yang artinya "Aku Sayang" diciptakan olehnya dengan aransemen oleh Chris Amalo.
NTT kehilangan jurnalis cum seniman yang humanis dengan naluri investigasinya yang mendalam, terutama untuk masyarakat kecil di pedalaman NTT.
Selamat Jalan Papa Jack, Papa Saksi. Semoga kau beristirahat dengan tenang.
Cahayamu akan terus bersinar terang dalam kenangan kita yang mengenalmu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.