Berita Rote Ndao
BBM Jadi Buah Bibir di Rote Ndao
Kelangkaan BBM di Rote Ndai kini menjadi bahan perbiincangan atau buah bibir masyarakat Kabupaten Rote Ndao
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Bahan Bakar Minyak atau BBM jadi perbincangan hangat di Kabupaten Rote Ndao.
Warga kebanyakan mengeluh tentang kebutuhan untuk memperoleh BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar di SPBU.
Kondisi ini diperparah dengan sulitnya mendapatkan BBM eceran yang biasa dijual oleh pengecer di pinggir jalan.
Kian hari, antrian kendaraan kian mengular di SPBU. Entah siapa yang salah.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao hingga Kepolisian pun tak mampan dengan segala imbauan-imbauan yang dikeluarkan. Hingga dibentuk Satgas BBM pun tidak berdampak apa-apa.
Terbukti, warga Desa Sanggaoen, Aser Menno mengeluhkan kondisi kelangkaan dan antrean kendaraan di SPBU untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak tersebut.
Dia mengeluh, lantaran BBM saat ini sangat susah diperoleh. Akibatnya, memicu penumpukan kendaraan di SPBU dan menghambat roda perekonomian masyarakat.
"Kita lihat saja antrian BBM di SPBU,
Ini su (sudah) dari pagi. Kasihan orang yang dari jauh," keluh Aser Menno, Rabu, 8 Mei 2024.
Baca juga: Cegah Kelangkaan BBM Jelang Paskah dan Idul Fitri, Polres Lembata Patroli Dialogis ke SPBU
SPBU itu dekat dengan tempat usaha Aser Menno di bilangan Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain.
Sejak pagi Aser mengamati, antrean kendaraan semakin panjang. Paling banyak kendaraan roda empat.
"Dong (mereka) rela panas-panas hanya mau dapat minyak untuk bisa lanjut perjalanan," tutur Aser.
"Oto (mobil) baantri panjang sampai di belakang sana. Sekarang motor juga tambah banyak yang antre," lanjut dia sambil menunjuk kendaraan yang sedang antri.
Sementara itu viral di facebook soal BBM di Rote Ndao.
Akun facebook Egon Arsenal dalam postingannya mengatakan, "sekarang ada undang2 baru lei ko mau pi isi pertamax tpi securiti bilang ada buka tpi khusus kendaraan plat merah sah.???"
Lalu akun facebook Bartolomeus T menuliskan, "terbukti Pemda sedikit blunder dsni, saya sudah memohon untuk terapkan saja HET agar harga bisa di kontrol, skrg mereka punya cela dengan cara campur pertalite dengan pertamax, dan jugakan sudah dikatakan sebelumnya, penyebaran SPBU kita belum merata dan lagi ketiadaan agen2 pengecer di Rote ini kalo dibatasi BBM pengecer yang terjangkau sama saja menghambat mobilisasi di ini daerah!
biarkan saja itu pengecer tapi harus keras terapkan HET, skrg harga su malambung jaoh hanya bisa dudu nonton sa to!"
Baca juga: Antisipasi Kelangkaan BBM, Penjabat Gubernur NTT Tinjau PT. Pertamina Terminal Tenau Kupang
Kemudian akun facebook Yonthan Rote Nathan menulis dalam postingannya, "Rote harga bensin 1 botol = 25.000." (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.