Breaking News

Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Fahri Hamzah: PKS Sebaiknya Tidak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran memerlukan check and balance sehingga tidak bisa seluruh partai politik yang berkompetisi bersatu.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memerlukan check and balance sehingga tidak bisa seluruh partai politik yang berkompetisi bersatu.

Begitu pandangan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat podcast di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Senin (6/5/2024).

“Karena kemarin itu terus terang aja saya termasuk yang berkepentingan kalau bisa terutama PKS dan PDIP sebaiknya mengembangkan gagasannya,” ucapnya.

Fahri menilai baik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PDI Perjuangan dapat berjalan di luar pemerintahan.

Dengan fokus di luar diharapkan dapat melahirkan alternatif pemikiran.

“Misalnya PKS karena saya pernah di PKS mengapa tidak mengembangkan gagasan tentang Islam yang agak kental gitu. Lalu kemudian mengajukan alternatif-alternatif Ideologi Islam dalam menjalankan Pemerintahan,” urainya.

Menurutnya, jangan-jangan memang bisa kuat lalu kemudian itu jadi alternatif pemikiran kalau setia dengan pikiran itu.

Jangan-jangan pendukungnya yang banyak ini sekaligus juga untuk mengabsorsi sebagian dari masyarakat kita yang mungkin berpandangan seperti itu.

“Tapi dengan di organisir kita lalu berdebat nanti berdebat dengan kita apa betul ini seperti itu. Apakah itu valid di abad sekarang,” tukasnya.

Di sebelah kiri ada teman-teman dari PDIP yang mengambil gagasan Soekarnois sebagai jalan dari politiknya Yang mengkritik misalnya kebijakan Pemerintahan Pak Prabowo dan kawan-kawan.

“Jangan-jangan Pak Prabowo dan kawan-kawan ini dianggap Neo Orde Baru misalnya bisa saja tapi ini menyebabkan kita bertarungnya enak,” lanjut Fahri.

Pertarungan gagasan amat diperlukan, kalau tidak pertarungan gagasan Fahri khawatir nanti pertarungannya itu kepada hal-hal yang non gagasan, suka atau tidak suka.

“Ini soal loyal atau tidak ini repot kita kalau masuk kepada perdebatan seperti itu tidak ada logikanya, tidak ada rasionalitasnya. Kita harus membangun medium pertarungan yang rasional,” tukasnya.

Berikut Wawancara Ekslusif Direktur Pemberitaan Tribun Nerwork Febby Mahendra Putra dengan Fahri Hamzah:

Setelah adanya penetapan ini muncul ide mengenai presidential club yang meniru konsepnya di Amerika Serikat Menurut Bang Fahri, apakah ide ini bisa terealisasi mengingat konfigurasi politik kita ini para presiden terdahulu sebelum Pak Prabowo ini kan tidak mempunyai komunikasi politik yang baik?

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved