UKAW Kupang
Dr. Mesakh A.P. Dethan: Pelayanan Kepada Sesama Adalah Ciri Orang yang Sehat
Suasana biara sunyi sepi tanpa kehangatan. Kemudian, datanglah seorang kepala biara yang ditugaskan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tapi juga kita harus berhadapan dengan orang tua, sahabat, tetangga, kenalan yang mempunyai mental beracun, selain harus sabar dan banyak berdoa. Dan menurut Jerry M. Kantor pengarang buku The Toxic Relationship Cure (Kantor, 2013), hubungan yang beracun itu merugikan karena mengikis martabat seseorang, merusak kepercayaan dirinya, dan merusak kepribadiannya. Kita bisa menyembuhkan luka trauma psikis meradang melalui Psikoterapi, konseling, atau obat-obatan psikiatri.
NamuN ada yang lebih mujarab menurut Jerry M. Kantor yaitu dengan metode yang paling efektif dan transformative suatu bentuk pengobatan alami yang disebut homeopati untuk menyembuhkan penderitaan emosional dan spiritual. Penyembuhan Hubungan Beracun memberikan wawasan tentang metode homeopati menyelesaikan trauma dari hubungan beracun, diilustrasikan dengan kisah-kisah nyatan dalam bukunya itu, dan karakter fiksi berdasarkan klien yang telah disembuhkan oleh Jerry M. Kantor dengan homeopati.
Keselamatan bagi kita yang beriman tidaklah semata-mata bergantung pada perbuatan baik yang kita lakukan, tetapi terutama adalah kasih karunia Tuhan dan juga pada kesediaan kita untuk merespons undangan Yesus untuk menjumpai Dia melalui hubungan dengan sesama manusia dan alam ciptaan-Nya. Ini adalah ekspresi iman yang mengikuti teladan Kristus dan menjadi ukuran kesetiaan kita terhadap ajaran Injil. Dalam meneladani Kristus, kita mengikuti contoh-Nya dengan berpihak kepada orang-orang yang menderita, sebagaimana yang telah dilakukannya sebelumnya. Hal ini juga yang harus dilakukan terus menerus oleh kita semua dan pendeta yang hari ini diutus dan pendeta yang akan diperhadapkan dan melayani disini.
Ibu Nova harus rela meninggalkan semua kenangang indah yang ada disini. Memang meninggalkan jemaat yang sudah dilayani bertahun-tahun bisa menjadi tantangan emosional, tetapi percayalah bahwa langkah ini adalah bagian dari rencana Tuhan. Maka jemaat juga harus menerimanya.
Ibu Pendeta Nova hendaknya terus menjaga hubungan baik dengan jemaat Viodolorosa Bileno. Meskipun Ibu pendeta akan pergi, tetaplah tersedia untuk memberikan dukungan, nasihat, dan doa bagi mereka. Juga pelihara hubungan baik dengan pendeta Isakh Nautu yang menggantikan. Berikan arahan yang jelas kepada pendeta Nautu, serta berikan mereka dukungan yang diperlukan dalam memulai pelayanannya. Ingatlah bahwa pelayanan tidak hanya tentang individu, tetapi tentang keseluruhan tubuh Kristus. Lepaskan kendali dan percayakan jemaat kepada Tuhan dan pimpinan yang baru di Bileno. Seringkali jadi masalah kalau pendeta lama masih suka campur-campur urusan pada hal tidak diminta.
Bagi Pendeta Nautu yang mengggantikan Ibu Pendeta Nova, belajarlah untuk menghargai dan menghormati warisan pelayanan pendeta sebelumnya. Kenali pencapaian-pencapaian dan tantangan yang telah dihadapi jemaat dan pendeta sebelum Anda. Dengarkan dengan seksama kebutuhan dan harapan jemaat. Berkomunikasilah secara terbuka dan jujur dengan mereka, dan bangunlah hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebijaksanaan dan pengarahan dari Tuhan dalam memimpin jemaat ini. Berdasarkan firman Tuhan, bangunlah visi dan strategi yang jelas untuk pertumbuhan rohani dan pelayanan jemaat.
Pendeta Nautu juga dapat belajar untuk menerima bimbingan dan dukungan dari sesama pendeta dan pimpinan Klasis Kupang Timur. Jangan ragu untuk meminta nasihat dan doa dari mereka yang telah berpengalaman dalam pelayanan gereja.
Untuk kedua pendeta yang diutus maupun diperhadapkan tetaplah rendah hati dan terbuka terhadap perubahan. Kenali bahwa setiap pelayanan memiliki tantangan dan kesempatan uniknya sendiri, dan bersiaplah untuk belajar dan berkembang sepanjang perjalanan Anda berdua. Melalui kerendahan hati, doa, dan kesediaan untuk melayani, Ipen Nova dan Papen Isakh dapat berkontribusi dalam membangun kerajaan Allah di tengah-tengah jemaat dan dimana pun berada.
Di akhir khotbahnya Pendeta Mesakh Dethan mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk hidup dengan kesadaran bahwa setiap tindakan kasih kepada sesama adalah tindakan kasih kepada Kristus sendiri. Saat kita berpisah di sini hari ini, ingatlah kata-kata bijak dari Mother Teresa, "Bukan seberapa banyak kita lakukan, tetapi seberapa banyak kasih yang kita berikan dalam melakukan apa yang kita lakukan." Marilah kita menjalani hidup kita dengan penuh kasih, karena pada akhirnya, itulah yang akan mengukur nilai sejati kita di hadapan Tuhan. Itulah maknanya berjumpa dengan Tuhan dalam diri sesama. Amin. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
UKAW Kupang Berdayakan Perempuan Penenun Desa Baumata Melalui Kegiatan PKM |
![]() |
---|
Wakil Rektor UKAW Kupang Hadiri Konvensi Akademis BK-PTKI di Sorong Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UKAW Kupang Dapat Pembekalan Sebelum PKL |
![]() |
---|
Ujian Seminar Hasil Tesis Mahasiswa Pascasarjana Teologi UKAW Berlangsung Sukses |
![]() |
---|
Menpora RI Akan Kunjungi UKAW, Sampaikan Kuliah Umum dan Resmikan Lapangan Cricket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.