Berita Nasional
Prabowo Berencana Bentuk 40 Kementerian
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal membentuk 40 kementerian.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal membentuk 40 kementerian. Apabila rencana tersebut terrealisasi maka angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan jumlah kementerian yang ada saat ini.
Seperti dikutip dari laman presidenri.go.id jumlah kabinet di Republik Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ada sebanyak 34 kementerian. Dimana jumlah itu terbagi atas 4 Kementerian Koordinator dan 30 Kementerian Bidang.
Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut, sejatinya soal pembentukan kabinet itu murni berada pada hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.
"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di pak prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif dan lain sebagainya kan tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Namun jika membicarakan soal jumlah, Habiburokhman menilai tidak masalah jika memang nantinya akan terbentuk banyak Kementerian. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar, dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.
Oleh karena itu dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita itu akan semakin baik dilakukan.
Baca juga: Prabowo Mau Bikin Klub Presiden, Megawati, SBY dan Jokowi jadi Anggota
"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga nggak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata dia.
Dia lantas meminta kepada publik untuk tidak membaca postur 'besar' itu pada keadaan fisik seorang manusia. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu memang menyadari, jika postur gemuk pada seseorang bukan berarti yang bersangkutan sehat.
Namun, postur gemuk di jajaran kabinet lain halnya dengan postur tubuh manusia. Kata dia, dalam urusan kenegaraan, jumlah pihak yang dilibatkan semakin banyak maka dinilai akan semakin baik.
"Jadi kita enggak bicara, kalau gemuk dalam konteks fisik seorang perorang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata dia.
"Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar," tambah Habiburokhman.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memprediksi, jumlah menteri dari unsur partai politik di era Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan lebih banyak dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dugaan saya jumlah menteri dari partai politik kabinet Prabowo Gibran lebih banyak dari Joko Widodo,” kata Hanta dalam siaran I NI LUH di YouTube Kompas TV.
Baca juga: Orang Dekat Prabowo-Jokowi jadi Menteri, Pengamat Sebut Sjafrie, Dasco, dan Maruarar Sirait
Dia kemudian membandingkan dengan komposisi menteri di era Presiden Jokowi. Dari 34 posisi menteri yang ada, Jokowi awalnya menunjuk 16 di antaranya diisi orang dari unsur partai politik.
“Pak Jokowi hanya 16 dari partai, kemudian naik ketika ada reshuffle menjadi 18, bahkan lebih setelah itu,” ucap dia.
Sementara itu, menurut dia, Prabowo seolah memiliki keinginan besar untuk mengakomodasi semua pihak. Oleh karena itu, 17 kursi sebagai jatah untuk menteri dari partai politik akan terlalu sedikit.
“Kalau menambah 20 atau 24 kemudian dibandingkan 34 itu kesannya proporsinya besar. Ada potensi jumlah nomenklatur menterinya yang ditambahkan. Nah bisa jadi 34, bisa jadi 40 atau bahkan lebih,” ujar Hanta.
Di sisi lain, kabinet yang gemuk ini juga dinilai bisa membuat pemerintahan berjalan kurang efektif. Sebab, semakin banyak menteri berpotensi membuat Prabowo sebagai presiden menjadi tidak leluasa karena banyak tumpang tindih nanti di antara kementerian.
“Koalisinya sudah gemuk ditambah nomenklatur atau komposisi menteri juga gemuk. Sebenarnya semakin banyak sebenarnya semakin, mohon maaf, kurang efektif secara kualitatif. Jadi jangan terjebak kuantitatif,” tutur dia. (tribun network/riz/kps/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.