Pilgub NTT
Manuver Ketua DPD PDIP NTT Beri Sinyal Poros Koalisi Untuk Pilgub 2024?
Dalam sepekan, politisi yang akrab disapa Emi Nomleni itu mendaftar di dua partai, selain PDI Perjuangan yang dinahkodainya.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Emelia Julia Nomleni menegaskan keseriusannya untuk maju dalam Pilgub NTT 2024 dengan mendaftar di sejumlah partai politik (parpol).
Dalam sepekan, politisi yang akrab disapa Emi Nomleni itu mendaftar di dua partai, selain PDI Perjuangan yang dinahkodainya.
Kamis (2/5) kemarin, Emi Nomleni didampingi sejumlah pengurus dan tim mendaftar di DPW PKB NTT sebagai bakal calon gubernur. Sementara, satu pekan sebelumnya, yakni Jumat (26/4), Emi juga didampingi pengurus dan tim mendaftar sebagai bakal calon gubernur di DPW PAN NTT.
Di dua markas partai itu, Emi mendapat sambutan yang hangat, baik dari pimpinan partai maupun para pengurus.
Ketua DPW PKB NTT, Alo Malo Ladi menyebut bahwa Emi Nomleni bukanlah orang asing di rumah PKB. Pasalnya, Emi merupakan calon wakil gubernur yang diusung Koalisi PDIP dan PKB pada Pilgub 2018 lalu, berpasangan dengan Marianus Sae.
"Sejarah itu tidak bisa kita pungkiri. PDI-P pernah bersama-sama dengan PKB. Kami merasa tidak asing," ujarnya.
Meski menyebut bahwa PKB NTT masih harus melalui berbagai mekanisme untuk sampai pada tahap mendukung bakal calon gubernur dan membangun koalisi, namun ia mendoakan Emi Nomleni untuk bisa menang pada Pilgub NTT 2024.
Politisi asal Sumba itu meminta Emi Nomleni untuk melalui segala mekanisme yang ditetapkan partai hingga keputusan dikeluarkan oleh DPP PKB.
Dia mengaku komitmen dukung-mendukung akan dibangun setelah ada kesepakatan bersama. Sepanjang perjalanan itu tentu akan ada komunikasi yang dibangun.
"Dalam waktu ke depan ini DPP (PKB) akan mengeluarkan sejumlah surat untuk membangun komunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi," ujarnya.
Sementara itu, ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan memberi apresiasi dan berterima kasih karena Emi Nomleni menjadi figur calon kepala daerah pertama yang mendaftar partai itu.
Ahmad Yohan menyebut bahwa keputuasan terkait bakal calon gubernur atau wakil gubernur berada di tangan DPP. Karena itu dirinya berharap Emi Nomleni dapat menggunakan jaringan di pusat untuk mengamankan dukungan.
"Ibu Emi adalah idola saya. Terima kasih sudah datang untuk berproses, ini proses administrasi yang putusannya ada di DPP. Ibu saya memohon agar proses ini tidak hanya di DPW PAN NTT tetapi di pusat juga jadi Ibu bisa pakai jaringan di sana," ungkap Ahmad Yohan.
Sementara itu, Emi Nomleni menyebut bahwa DPD PDIP NTT ingin merajut hubungan bersama DPW PAN NTT agar memilih calon pemimpin terbaik yang akan memimpin NTT selama lima tahun ke depan.
Sebagai Bacagub NTT, Emi mengaku akan mengikuti seluruh proses dalam internal PDIP maupun proses di DPW PAN NTT.
"Bisa saja bukan saya yang dipilih, ada orang di luar sana, tetapi kita tetap ikut proses. Saya yakin proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik," ungkap Emi saat berada di Rumah PAN NTT.
Cagub PDIP belum mengerucut
Meski telah mendaftar di dua partai politik, namun Emi Nomleni menegaskan bahwa calon gubernur untuk PDI Perjuangan NTT belum mengerucut pada satu kader.
Emi Nomleni mengatakan, saat mendaftar di partai lain, dirinya tidak datang sebagai pribadi yang membawa kepentingan pribadi namun sebagai ketua partai. Karena itu dia wajib berkomunikasi dengan partai lain.
“Jadi kalau hari ini saya di PAN, itu bukan sekadar komunikasi antara Emi Nomleni dan Ahmad Yohan, tapi komunikasi antara PDIP dan PAN,” terang Emi saat menjawab wartawan di Rumah PAN NTT.
Semua kader PDIP yang potensial dan berniat maju dalam Pilgub NTT diberi ruang seluas-luasnya untuk mendaftarkan diri ke PDIP dan partai lain yang membuka pendaftaran.
“Meski sebagai ketua PDIP NTT dan juga sudah daftar di partai lain, tapi saya sekarang tetap disebut sebagai bakal calon. Karena memang di PDIP, penentuan calon yang akan diusung belum mengerucut,” ujar Emi Nomleni
Empat Nama Bacagub dari PDI Perjuangan
Sebelumnya, PDIP NTT telah mendorong empat kadernya untuk maju dalam Pilgub NTT 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP NTT, Cendana Abubakar, Rabu (3/4) menjelaskan, dalam konteks Pilgub, tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung calonnya sendiri.
Chen menyebut, PDIP sudah punya aturan baku yaitu SK 0341 tentang tata cara penjaringan, penyaringan bakal calon.
"Khusus untuk pemilihan gubernur dan untuk kabupaten yang kita menang, PDIP akan berusaha sehingga linear dengan Pilkada walaupun tidak mudah," ungkapnya.
Untuk Pilgub NTT, kata Chen, PDIP NTT sebagai partai pemenang pemilu memberi ruang yang luas untuk kader partai.
"Tidak mungkin dalam status menang, PDIP kasih partai ke orang lain. Yang jelas partai ini punya kader lengkap" sebutnya.
Ia menyebut di level pusat, terdapat tiga sosok politisi PDIP yang mumpuni di DPR RI seperti Herman Hery, Ansi Lema dan Andre Parera. Sementara di NTT, ada Emi Nomleni yang saat ini menjabat ketua DPD dan Ketua DPRD NTT.
Chen menegaskan, sebagai pengurus partai khususnya Bappilu, dirinya memastikan PDIP akan berjuang untuk mengusung kader sendiri.
"Yang sudah pasti kami akan calonkan kader sendiri dan kami akan membangun koalisi dan komunikasi dengan partai-partai lain, karena tidak ada satu partai pun yang bisa ajukan sendiri," bebernya.
Menurut Chen, masing-maing empat orang kader itu punya kelebihan, keunggulan, jam terbang dan pengalaman yang cukup baik.
"Pak Hery sudah 4 periode DPR RI, Pak Andre memecahkan rekor baru 173 ribu suara sendiri dan Pak Ansi juga sudah jelas serta ibu Emi sebagai ketua partai dan Ketua DPRD NTT dan sekarang menang lagi," bebernya.
Ansy Dapat Dukungan
Salah satu kader PDI Perjuangan yang berpotensi untuk masuk dalam gelanggang pilkada NTT, Ansy Lema mendapat dukungan luar dari berbagai kelompok masyarakat, utamanya kaum muda.
Sejak Minggu, 24 April 2024, kelompok relawan dan simpatisan di berbagai daerah di NTT kencang menyuarakan dukungan agar anggota DPR RI itu maju menjadi Gubernur NTT.
Keran dukungan mulai mengalir dari Kota Kupang setelah kelompok pemuda dan millenial Kota Kupang mendeklarasikan dukungan bagi Ansy Lema di Celebes Resto & Cafe.
Deklarasi dukungan itu disampaikan kelompok yang menyebut dirinya "Katong Ansy Lema" dalam acara bertajuk "NTT Panggil Pulang Kaka Ansy,".
Inset Gae, juru bicara "Katong Ansy Lema" menerangkan, alasan dukungan pada Politisi PDI Perjuangan itu karena Ansy Lema dinilai memiliki rekam jejak (track record) yang paling baik di antara para tokoh yang hendak maju dalam kontestasi Pilkada NTT 2024.
"Untuk Pilkada 2024, kami secara khusus mengkaji track record sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT-01," terang Inset Gae.
Selain Kota Kupang, dukungan juga berdatangan hampir di seluruh wilayah NTT.
Kader PAN dan PKB
Hingga Jumat, 3 Mei 2024, belum ada kader PAN dan PKB yang mendaftar untuk menjadi bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur NTT.
Figur yang sudah mendaftar di kedua partai itu berasal dari partai lain serta profesional - non partai.
Terdapat dua nama figur non partai yang menadaftar di DPW PAN NTT yakni mantan Kapolda NTT Irjen Pol Purn Johnhy Asadoma dan profesional dan pebisnis, Frans Aba. Sementara itu, untuk DPW PKB, baru ada nama Frans Aba yang mendaftar untuk menjadi bakal calon gubernur NTT.
Adapun pada Pileg 2024 lalu, PKB berhasil mendulang 7 kursi DPRD NTT sementara PAN mendulang 4 kursi. Sementara PDI Perjuanga menjadi pemenanag dengan mendulang 9 kursi.
Berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, dibutuhkan 13 kursi untuk mengusung paket calon gubernur dan wakil gubernur untuk maju dalam Pilgub NTT 2024.
Menurut pasal 42 ayat 1 UU 10 tahun 2016, pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur didaftarkan ke KPU Provinsi oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan.
"(Tiap parpol harus punya) 13 kursi DPRD NTT untuk bisa mengusung sendiri calon kepala daerah)," kata Komisioner KPU NTT Baharudin Hamzah. (fan/cr20/rey/ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.