Berita Nasional
Jokowi Berteduh di 'Pohon Beringin' Tinggal Menunggu Waktu
Kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan partai politik (parpol) kian santer berhembus.
“Kita sudah menyiapkan road map ke depan. Arahnya ke mana? Ikut siapa? Perahunya apa sudah kami siapkan,” kata Gibran seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
Baca juga: Politisi PDIP Serang Presiden Jokowi: Kebohongannya ke Megawati Melebihi SBY
Diduga perahu baru dimaksud adalah partai politik yang baru tempatnya nanti melanjutkan karier politiknya.
Kendati Gibran enggan membeberkan parpol mana tempanya nanti akan bernaung.
Kendati demikian, putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan saat ini dirinya fokus menyelesaikan tugasnya sebagai wali kota Solo dan menyerap berbagai aspirasi dari seluruh masyrakat Indonesia.
“Intinya kita sekarang fokus dengan pekerjaan yang ada tetap turun ke akar rumput,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, setelah tak dianggap lagi jadi kader PDIP, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi game changer bagi konstelasi politik di Indonesia ke depan.
Sebab, partai lain akan berlomba-lomba menawarkan jabatan strategis kepadanya.
Qodari menilai peluang bagi Jokowi dan Gibran bergabung dengan partai lain terbuka lebar.
Namun terkait ke mana Jokowi bakal berlabuh, hal itu tergantung sikap pengurus dan elite partai politik yang siap membuka ruang dan menggelar karpet merah buat Jokowi.
Kesiapan Golkar dan PAN menampung Jokowi, kata Qodari, memerlukan perhitungan tertentu.
Misalnya, perolehan jumlah kursi berdasarkan hasil Pileg 2024 yang menempatkan Golkar di urutan pertama, dan PAN di urutan kedua.
“Pertama menurut saya tergantung kepada sikap partai politiknya, pengurusnya mana yang memberikan karpet merah atau membukakan peluang bagi Pak Jokowi untuk menjadi bagian dari partai politiknya,” kata Qodari, Kamis (2/5).
“Yang kedua tentu saja kalau kita bicara partai politik, maka kemudian kaitannya dengan parlemen, kalau kita lihat yang paling besar kursinya adalah Golkar baru PAN, PSI tidak punya kursi,” lanjutnya.
Baca juga: Airlangga Pastikan Tak Ada Mahar Politik di Golkar Dalam Pilkada Serentak 2024
Dalam konteks itu, lanjut Qodari, Partai Golkar tentu lebih menarik dan relevan sebagai partai yang potensial untuk dipilih kalau memang betul-betul menjadi bagian dari partai politik setelah dilepas dari PDI Perjuangan.
“Tapi memang menurut saya yang penting adalah bahwasanya Jokowi dilepas oleh PDI Perjuangan itu merupakan suatu game changer bagi konstelasi politik Indonesia ke depan karena apa? Karena dengan dilepasnya Pak Jokowi dan Mas Gibran oleh PDIP maka sudah tidak ada beban bagi partai politik lain untuk mengajak Jokowi dan Gibran untuk bergabung dengan partai politiknya,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.