wisata NTT
Wisata NTT, Menjelajahi Desa Wisata Ululoga , Ikut Paket Wisata Rempah di Flores
Kabupaten Nagekeo memiliki potensi wisata lain yang tak kalah indah dengan spot-spot destinasi wisata di NTT Salah satu adalah Desa Wisata
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kabupaten Nagekeo memiliki potensi wisata lain yang tak kalah indah dengan spot-spot destinasi wisata di NTT
Salah satu adalah Desa Wisata Ululoga di Kecamatan Maupongo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Berbeda dengan desa wisata lainnya di Pulau Flores, selain kaya akan potensi alamnya dan berada di kaki Gunung Ebulobo, Ululoga juga kaya akan rempah-rempah.
Bahkan, Ululoga disebut sebagai desa pertama di NTT yang menjual paket perjalanan wisata rempah-rempah.
Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Menyampaikan, Desa Ululoga sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata Ululoga sejak 2019 dengan pengembangan pariwisata berbasis rempah-rempah
“Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo sudah menetapkan desa itu sebagai desa wisata yang khusus dengan wisata rempah-rempah,” ujar Don saat ditemui Kompas.com di Kota Mbay, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Gunung Api Ebulobo, Wisata Pendakian di Nagekeo NTT yang Digemari
Sementara itu, Kepala Desa Wisata Ululoga, Petrus Leko menjelaskan, wisatawan yang sudah ke Desa Wisata Ululoga adalah wisatawan khusus yang memiliki minat terhadap rempah-rempah.
Namun, wisatawan pencinta alam pun bisa ke kawasan ini karena ada paket wisata pendakian ke puncak Gunung Ebulobo dan pengamatan burung endemik Flores di hutan di lereng Gunung Ebulobo .
Nagekeo juga menjadi bagian dari paket wisata saat menjelajahi desa ini. "Desa kami sangat kaya dengan rempah-rempah. Desa ini yang pertama di Nusa Tenggara Timur menjual dan mempromosikan minat wisata khusus rempah-rempah. Wisatawan bisa berbaur dengan petani dengan agrowisata dan ekowisata," tutur Leko
Baca juga: Wisata NTT, Sensasi Saksikan Gunung Batutara Meletus setiap Saat di Lembata
Leko menambahkan, ia pun mengundang wisatawan yang meminati rempah-rempah untuk menghabiskan waktu di desa wisata tersebut.
“Dan bagi yang suka mendaki gunung, mendakilah ke puncak Gunung Ebulobo dengan berbagai pesona alamnya,” katanya.
Sekadar informasi, Desa Ululoga memiliki dua kampung yakni Kampung Pajoreja dan Kampung Nuamuri. Kampung Pajoreja lokasi menjadi Rapat Koordinasi (Rakor) Desa Wisata dari Provinsi NTT dan NTB yang berlangsung dari Senin (6/3/2023) hingga Rabu (8/3/2023).
Melibatkan 30 desa wisata dari kedua provinsi tersebut, rapat ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores-Lembata.
“Selama dua hari peserta berbagi pengalaman pengembangan Desa Wisata masing-masing,” kata Leko. Selain menghadiri rapat, para peserta juga mengikuti paket wisata.
Baca juga: Wisata NTT, Waterfront City Labuan Bajo Daya Tarik Baru Wisata di Manggarai Barat
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Ululoga, Valentina Olympia Beka mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) Perancis dan Jerman sudah berwisata rempah-rempah di Desa Wisata Ululoga dan Kampung Pajoreja. Selain itu, pada Desember 2022, wisman asal Australia dan Jepang juga sudah mengunjungi lokasi tersebut.

Menurutnya, aktivitas wisata di Desa Wisata Ululoga cukup beragam, antara lain mengunjungi Air Panas Lowo Aebana, menyaksikan pala, melihat pengolahan sirop pala, melihat kerajinan tangan dari batok kelapa, melihat kerajinan dari rotan, dan melihat penyulingan moke bernama Banawaka.
"Ada juga Sanggar Musik Sisila di Kampung Nuamuri (yang) terdiri remaja dan orang tua.(Ada pula) Sanggar tari mulai dari anak usia dini. Sanggar ini bernama Sanggar Tari Kema Ulu di Kampung Pajoreja," tutur Valentina kepada Kompas.com , Selasa ( 7/3/2023).
Baca juga: Wisata NTT , Danau Tiga Warna Kelimutu Keajaban Alam yang Spektakuler yang Sudah Mendunia
"Desa Wisata Ululoga juga memiliki wisata kuliner yaitu kerupuk talas, sari jahe, daging palsu (bahannya jantung pisang), " imbuhnya. Ia menambahkan, sejak ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2019 lalu, beberapa rumah warga dijadikan homestay sehingga wisatawan bisa bermalam di kawasan tersebut. Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu.
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.