Berita Flores Timur
Potensi Menularkan Virus ASF, Warga Flores Timur Dilarang Makan Daging Babi Sakit
Belum dilaporkan secara rinci terkait jumlah ternak babi yang mati mendadak maupun sakit-sakitan di Kota Larantuka dan beberapa wilayah di Flotim
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kasus ternak babi mati mendadak sepekan terakhir di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, diduga akibat terserang virus African Swine Faver (ASF) atau demam babi Afrika.
Belum dilaporkan secara rinci terkait jumlah ternak babi yang mati mendadak maupun sakit-sakitan di Kota Larantuka dan beberapa wilayah di Flores Timur.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, drh Vian Kiti Tokan, meminta masyarakat tidak menyembeli babi untuk dikonsumsi karena sangat beresiko menularkan virus ke ternak lainnya.
"Kalau mau cepat selesai, babi sakit jangan potong dan edarkan daging, entah mau jual atau bagi gratis," katanya, Rabu, 1 Mei 2024.
Dokter hewan ini menjelaskan, meski manusia tidak terserang virus ASF saat menkonsumsi daging babi, namun virusnya sangat beresiko menular ke ternak lainnya.
Dia menjelaskan, pengawasan lintas ternak sudah dilakukan sejak awal. Namun petugas masih sulit mengawasi dan mengidentifikasi daging babi yang masuk dari luar daerah, misal dari Kupang dan Maumere yang kini terjadi kasus ASF.
"Agak susah pengawasan. Kalau mereka bawa lempengan dalam kantong plastik. Kalau tidak ada kesadaran bersama maka susah," tukas Vian Tokan.
Pengalaman selama ini, jelas Vian, pemilik ternak masih menkonsumsi babi sakit karena tak mau peliharaan seharga jutaan rupiah itu mati sia-sia.
"Kalau kubur, dia (pemilik ternak) rasa sayang. Karena sayang, dia potong lalu bagi-bagi. Kita harus pikirkan nasib orang lain, ini masalah moral," pungkasnya.
Vian Tokan menambahkan, pihaknya sudah mengirim empat sampel darah babi mati ke Balai Besar Veteriner Denpasar Bali untuk diperiksa guna memastikan ASF atau tidak.
Empat sampel tersebut, demikian Vian Tokan, meliputi dua sampel dari Larantuka dan dua sampel dari Boru, Kecamatan Wulanggitang. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Jenazah di Flores Timur Dijemput Keluarga, Korban Sakit Mental Usai Pulang Merantau |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Praktek Jual-Beli Bantuan Bencana Lewotobi di Desa Ile Gerong |
![]() |
---|
Pernyataan Maksimus Masan Kian,Tidak Maju sebagai Ketua PGRI Flotim Ditolak Semua Ketua Cabang |
![]() |
---|
Kepala Dinas PMD Flores Timur, Paulus Petala Kaha Sebut Realisasi Dana Desa Capai 100 Persen |
![]() |
---|
Diduga Mabuk Miras, Pria di Flores Timur Tewas Usai Tabrak Deker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.