KLB Rabies

AIHSP Dukung Pengendalian Rabies di Belu NTT

Refreshment Training tersebut diikuti oleh dokter dari 17 Puskesmas, 6 Dokter Hewan, dan 20 Para Medis Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah Belu

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) atau Kemitraan Australia Indonesia mendukung pengendalian Rabies di Kabupaten Belu yang terus meningkat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) atau Kemitraan Australia Indonesia mendukung pengendalian rabies di Kabupaten Belu yang terus meningkat. 

Dalam rangka mengatasi hal tersebut, AIHSP bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Belu menggelar Refreshment Training Tenaga Puskesmas dan Puskeswan untuk Edukasi Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan bagi Anak-Anak dan Masyarakat tentang Bahaya Rabies di Kabupaten Belu, Rabu, 1 Mei 2024.

Refreshment Training tersebut diikuti oleh dokter dari 17 Puskesmas, 6 Dokter Hewan, dan 20 Para Medis Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah Kabupaten Belu. 

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies, meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya vaksinasi anti-rabies, dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai respon yang tepat terhadap gigitan hewan yang terpapar rabies.

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Belu dan AIHSP yang bertujuan untuk mendukung pengendalian rabies di Kabupaten Belu.

“AIHSP bekerjasama dengan kita untuk memberikan pelatihan refreshing terkait dengan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pada anak-anak sekolah dan masyarakat umum di Kabupaten Belu. Kita tahu hari-hari ini kasus rabies sudah masuk di Kabupaten Belu, bahkan sesuai dengan laporan tadi sudah ada satu pasien yang meninggal dunia,” ungkap Bupati Belu.

Bupati menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Belu terus berupaya melalui berbagai cara untuk mengatasi penyebaran rabies, seperti menyiagakan posko-posko di seluruh wilayah kecamatan hingga desa.

Baca juga: Kemenkumham NTT Partisipasi Dalam Penyusunan Ranperda Penanggulangan Rabies


“Posko-posko kita sudah dibentuk di seluruh kecamatan, kemudian sudah ada juga instruksi kewaspadaan lewat surveilans dan lain-lain, serta penyediaan obat-obatan, Serum Anti-Rabies (SAR), dan Vaksin Anti Rabies (VAR). Selain itu, juga dilakukan eliminasi secara terbatas pada Hewan Penyebar Rabies (HPR) khususnya anjing,” katanya.

Bupati Belu menegaskan bahwa dengan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai rabies, maka dapat meningkatkan kesadaran mereka akan bahaya rabies serta mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat.

“Sambil melaksanakan kegiatan-kegiatan tadi, kita juga membangun kembali pengetahuan tentang rabies pada masyarakat. Bagaimana cara-cara mencegahnya dan apabila orang digigit anjing serta bagaimana cara menanganinya baik terhadap anjing maupun terhadap pasien yang digigit. Oleh karena itu, kita harapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kewaspadaan kita terhadap rabies,” tambah Bupati.

Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Belu bahwa untuk mengatasi ancaman rabies, diperlukan kerjasama antara masyarakat dengan seluruh elemen terkait, termasuk petugas peternakan dan petugas kesehatan.

“Seperti tekad kita untuk memusnahkan rabies yang mengancam nyawa manusia di daerah ini, dibutuhkan kerjasama masyarakat dengan komponen petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah serta Dinas Kesehatan, sehingga apabila ditemukan gigitan anjing pada manusia, agar segera dilaporkan untuk ditangani,” tandasnya.

Untuk diketahui, terkait kasus rabies di Kabupaten Belu mencatat bahwa pada bulan Januari hingga 30 April 2024 ada 221 kasus gigitan, 17 orang positif dan satu diantara meninggal dunia. 


Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies di Kabupaten Belu termasuk peningkatan cakupan vaksinasi pada Hewan Penyebar Rabies dan Penanganan Pasca Paparan pada korban gigitan Hewan Penyebar Rabies.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved