Berita NTT
Disnakertrans Provinsi NTTGelar Kegiatan Donor Darah Menyongsong Hari Buruh Internasional
Adanya tema ini para buruh tidak diposisikan sebagai pekerja yang tidak memiliki keahlian, tetapi sebagai pekerja yang produktif.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menyongsong Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei 2024, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTT mengadakan rangkaian kegiatan. Salah satunya adalah aksi donor darah.
Kepala Disnakertrans Provinsi NTT, Sylvia R. Peku Djawang, S.P., M.M., melalui Panitia Kegiatan,Victor O. Adoe, S.E menyampaikan sasaran kegiatan ini adalah pekerja perusahaan dan masyarakat luas.
“Donor darah ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan, yang dilakukan oleh Disnakertrans dalam menyongsong Hari Buruh Internasional tanggal 1 Mei 2024. Sasaran kegiatan donor darah ini adalah pekerja di perusahaan dan masyarakat luas,” ujar Victor Jumat, 26 April 2024 saat diwawancarai di Kantor Disnakertrans.
Lebih lanjut Victor menyampaikan ada 65 orang yang berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Tidak menutup kemungkinan, akan bertambah jumlah pendonor.
Baca juga: K2S NTT Gelar Mubes, Ajang Silahturahmi Warga Jawa di Flobamora
Aksi donor darah dipilih oleh panitia, selain membantu secara kemanusiaan juga membantu kebutuhan stok darah di PMI.
“Selain aksi donor darah, kami juga akan mengadakan lomba voli putra antar perusahan tanggal 2-14 Mei 2024. Saat ini sudah ada sekitar tujuh tim yang mendaftar, proses pendaftaran sendiri masih berjalan,” ungkap Victor.
Persiapan kegiatan ini lanjut Victor dilakukan sejak awal April 2024, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Sesuai tema hari buruh yakni My Day is Terampil Day, Victor berharap para buruh bukan hanya bekerja namun juga memiliki kompetensi dan keterampilan.
“Makna ini diharapkan para buruh bukan hanya bekerja saja, tetapi ada keterampilan yang diaplikasikan dalam tugas dan tanggung jawab di perusahaan masing-masing. Para buruh bisa menunjukan produktivitas dan perusahaan bisa melaksanakan kewajibannya,” jelas Victor.
Adanya tema ini para buruh tidak diposisikan sebagai pekerja yang tidak memiliki keahlian, tetapi sebagai pekerja yang produktif.
“Para buruh sudah tidak dalam posisi sebagai buruh yang tidak punya pa-apa. Para buruh lebih terampil, disiapkan kompetensinya, produktivitas karena itu hak dan kewajiban buruh harus diperhatikan oleh pemberi kerja. Sementara itu kami pemerintah, bertugas menegakan regulasi,” imbuhnya. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.