Berita Manggarai Barat

Menparekraf Sandiaga Uno Akui Harga Tiket Pesawat ke Labuan Bajo NTT Mahal

Sandiaga mengaku menerima banyak keluhan masyarakat terkait itu, termasuk dari anggota Real Estate Indonesia (REI)

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga ditemui di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Kamis 25 April 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf RI, Sandiaga Uno tak menampik tiket pesawat ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT masih mahal.

Sandiaga mengaku menerima banyak keluhan masyarakat terkait itu, termasuk dari anggota Real Estate Indonesia (REI) yang sedang berkegiatan di destinasi pariwisata super prioritas itu.

"Tiket ke Labuan Bajo mahal sekali, teman-teman REI 1.000 orang yang datang ke Labuan Bajo juga masih mengeluh," kata Sandiaga di sela-sela acara HUT ke-52 Real Estate Indonesia (REI) yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kamis 25 April 2024.

Sandiaga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan hingga BUMN untuk mencarikan jalan keluar masalah tiket pesawat yang mahal tersebut. Salah satu yang dilakukan adalah menambah jumlah penerbangan.

Pada kesempatan itu, Sandiaga turut menanggapi wacana penerapan iuran pariwisata via tiket pesawat yang menjadi polemik belakangan ini.

Baca juga: Sandiaga Uno Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran Dorong PPP Gabung Pemerintahan

Baca juga: Sandiaga Uno Terbang dari Abu Dhabi Hadiri HUT ke-52 REI di Labuan Bajo

Menurut Sandiaga dengan kondisi tiket pesawat yang masih mahal, masyarakat tak perlu lagi dibebani dengan iuran pariwisata itu.

Ia pun menjamin pemerintah tidak akan menambah beban masyarakat dengan menerapkan aturan itu.

"Tiket pesawat masih mahal per hari ini dan pemerintah tidak akan menambah beban untuk membuat tiket lebih mahal. Jadi jangan khawatir untuk seluruh masyarakat, kita tidak akan membebani tambahan bagi masyarakat yang sudah mengeluh tiket pesawat mahal," tegasnya.

Sandiaga menegaskan, isu terkait iuran pariwisata via tiket pesawat masih dalam tahap kajian teknis, belum ada perundingan antar kementrian. Pun informasi ini, lanjut Sandi, belum sampai ke meja presiden.

"Ini masih pembahasan secara teknis, saya dan pak luhut aja belum berbicara, apalagi pak presiden pasti tidak setuju," katanya.

Menurutnya, untuk mengumpulkan dana pariwisata atau Indonesia Tourism Fund masih banyak opsi yang bisa dilakukan, tidak semata-mata melalui iuran tersebut, kendati sektor pariwisata merupakan penghasil devisa kedua terbesar setelah minyak dan gas bumi.

"Bisa melalui dana pemerintah dan pungutan berbasis digitalisasi. Masih banyak ruang dari kemampuan kita untuk memberikan stimulus Indonesia Tourism Fun melalui dana-dana pemerintah," tandasnya. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved