Liputan Khusus

Lipsus - Warga Kuaken Dukung Simon Kamlasi Jadi Bakal Calon Gubernur NTT

Dukungan tersebut bergulir setelah sejumlah bantuan yang diberikan TNI yang ditangani langsung oleh Kasrem Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi sukses

Editor: Ryan Nong
ISTIMEWA
Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Simon Petrus Kamlasi. 

POS-KUPANG.COM - KEFAMENANU - Warga Desa Kuaken, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mendukung Kasrem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pilgub NTT 2024.

Dukungan tersebut bergulir setelah sejumlah bantuan yang diberikan TNI yang ditangani langsung oleh Kasrem Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi sukses di semua wilayah di Provinsi NTT.

Saat diwawancarai Pos Kupang, Sabtu (20/4) warga Desa Kuaken, Hubertus Sasi mengatakan, Desa Kuaken merupakan salah satu desa di TTU yang sangat kesulitan air bersih.

Baca juga: Nama Kasrem 161/Wira Sakti Menguat di NasDem dan Gerindra, Simon Petrus Kamlasi Maju Pilgub NTT?

Oleh karena itu, masyarakat setempat sangat gembira dengan adanya bantuan sumur bor dari TNI. Bantuan sumur bor ini sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan setiap hari.

Dikatakan Hubertus, apabila semua bantuan yang disalurkan kepada masyarakat berada di tangan orang yang tepat maka akan dinikmati hasilnya oleh masyarakat. "Kalau pemimpin begini kami senang. Jangan hanya tiap tahun janji," ucapnya.

Merespon hal ini, kata Hubertus, pihaknya sangat mendukung jika Kolonel Simon Petrus Kamlasi maju bertarung dalam kontestasi Pilgub NTT tahun 2024. Pasalnya, Kasrem 161/Wira Sakti telah banyak membantu masyarakat dengan bantuan yang bermanfaat dan tepat sasaran.

Sementara itu warga lainnya, Baltasar Manhitu menuturkan, pihaknya memberikan dukungan dengan sepenuh hati jika Kolonel Simon Petrus Kamlasi mencalonkan diri maju dalam kontestasi Pilkada Provinsi NTT sebagai calon gubernur.

 "Kalau bapak Simon Petrus Kamlasi mau maju menjadi calon Gubernur NTT, kami di Desa Kuaken akan mendukung dengan sepenuh hati," ujarnya.

Sementara Alo Malo Ladi, Ketua DPW PKB NTT mengaku dirinya siap dan bakal maju dalam Pilgub NTT jika diperintah DPP PKB. "Saya tentu masih melihat apapun keputusan partai. Kami kader partai, apapun keputusan partai kami siap," kata dia, Minggu (21/4).

Sejauh ini dia mengaku intens berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait dengan dinamika politik yang terjadi saat ini. Begitu juga dengan arah koalisi untuk Pilgub, dia menyebut selepas Rakorwil hal itu mulai dijajaki.

Dalam Rakorwil, Alo Malo Ladi menyebut, agenda itu dilakukan untuk melakukan evaluasi hasil Pemilu dan persiapan Pilkada. Hasil Pileg 2024, PKB punya 85 kursi dengan dua kursi DPR RI.

"Ini semua bukan kehebatan DPW PKB NTT. Bukan kehebatan Dewan Syuro, ini pekerjaan luar biasa dari jajaran pengurus," kata dia.

Ia mengapresiasi salah satu kursi DPRD NTT didapat dari dapil Kota Kupang yang selama ini sulit dilakukan dan ini diperoleh dari kerja keras.

Berkaca dari segala proses yang ada di Pemilu menjadi catatan agar mendorong kader terbaik ke Pilkada 2024. DPC PKB, punya keputusan penting dalam Pilkada.

Melihat dinamika politik saat ini, PKB harus menjadi pimpinan eksekutif di tingkat kabupaten/kota. Apalagi, jumlah unsur pimpinan juga ikut bertambah dari hasil kala Pileg baru-baru ini.

Segala masukan dan hasil kajian dari DPC menyangkut Pilkada, akan menjadi keputusan bersama. Dia mengingatkan agar PKB tidak sekadar mengusung calon kepala daerah tetapi harus memenangkan tiap calon yang ada.

Alo Malo Ladi juga mengingatkan tentang pelaksanaan muktamar. Dia tidak ingin ada gejolak dan ada nama lain selain Muhaimin Iskandar. "Muktamar kita akan dimajukan tahun ini, saya tidak mendengar ada nama lain selain nama ketua umum saat ini (Muhaimin Iskandar)," ujarnya.

Paulina Maju Lagi

Hingga saat ini, sudah ada tujuh bakal calon, baik itu calon bupati ataupun calon wakil bupati yang sudah mengkonfirmasi akan mendaftar di DPC PDI Perjuangan untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada Rote Ndao tahun 2024.

Dari ketujuh bakal calon itu, satu di antaranya adalah mantan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu yang baru saja melepas jabatan pada 14 Februari 2024 yang lalu.

DPC PDI Perjuangan Rote Ndao telah membuka pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao dari tanggal 16 hingga 30 April 2024.

"Hingga hari kelima pendaftaran dibuka,  sudah ada tujuh orang bakal calon yang mengkonfirmasi untuk mendaftar di panitia penjaringan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao, Denison Moy kepada Pos Kupang, Sabtu (20/4).

Dia menyebut, ketujuh bakal calon yang sudah mengkonfirmasi akan mendaftar di PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao, adalah Vicoas Amalo, Paulus Henukh, Sandro Fanggidae, Bima Fanggidae, Petrus J Pelle, Jonas Cornelius Lun dan Paulina Haning-Bullu.

"Hari ini (Sabtu, Red) Pak Jonas Cornelius Lun (mantan Wakil Bupati Rote Ndao 2014-2019) utus tim untuk ambil formulir pendaftaran di sekretariat," tutur Deni.

Sementara yang lain, Paulina Haning-Bullu, Paulus Henukh, Sandro Fanggidae, Vicoas Amalo dan Bima Fanggidae, dikatakan Deni, sudah konfirmasi rencananya sekitar tanggal 20-an April akan mendaftar. Kemudian Petrus J Pelle (Ketua Komisi C DPRD Rote Ndao) dipastikan akan mendaftar pada 30 April 2024 mendatang.

"Yang sudah pastikan tanggal untuk mendaftar itu Bapak Eta Pelle pada tanggal 30 April nanti. Jadi kami siap saja menerima kedatangan para bakal calon yang akan mendaftar," tandas Deni.

Dia juga mengemukakan, yang hampir pasti mendaftar secara berpasangan atau paket adalah Bima Fanggidae dan Frits Marsel Adu. Lalu Paulina Haning-Bullu dengan Sandro Fanggidae.

Pantauan Pos Kupang, baliho dari pasangan calon Bima Fanggidae dan Frits Marsel Adu sudah terpampang di sejumlah titik Kota Ba'a dan Kecamatan Rote Barat Laut.

Sementara itu, salah satu kader terbaik Belu yang akan meramaikan pertarungan di Pilkada Belu 2024 ini adalah Marianus Mau Kuru, SE, MPH yang saat ini menjabat sebagai Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI.

Sebelumnya, ia juga pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT. Pengalamannya dalam bidang kesehatan dan pembangunan membuatnya menjadi salah satu tokoh yang patut diperhitungkan dalam konteks kepemimpinan di Belu.

Marianus Mau Kuru dalam keterangannya kepada Pos Kupang menyatakan kesiapannya untuk mempersembahkan diri dalam Pilkada Belu. Sebagai putra Belu, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk berbakti kepada masyarakat dan membangun daerahnya.

"Maju dalam Pilkada Belu bukanlah semata-mata untuk menduduki jabatan bupati atau wakil bupati. Jabatan itu hanyalah alat yang diberikan kepercayaan untuk mengabdi, melayani, dan mensejahterakan masyarakat Belu," ungkapnya. Minggu (21/4).

Lebih dari itu, Marianus ingin menggunakan jabatan tersebut untuk mengangkat harkat dan martabat orang Belu, khususnya yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Timor Leste.

Jika terpilih, fokusnya akan menjadi pelayan masyarakat, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Belu dalam segala aspek. Dalam hal ini, ia tidak mematok dirinya harus menjadi bakal calon bupati, namun siap berpartisipasi sebagai bakal calon wakil bupati.

“Yang terpenting bagi saya adalah semangat untuk berbakti dan melayani masyarakat, tanpa memandang jabatan yang akan diemban,” ujarnya.

Saat ini, Marianus Mau Kuru tengah membangun komunikasi politik dengan berbagai pihak, baik masyarakat Belu maupun partai politik sebagai kendaraan politiknya. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara semua pihak untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan tidak terjadi perpecahan di kemudian hari.

"Niat saya maju dalam Pilkada Belu semata untuk membangun Belu dalam bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur. Saya siap mengabdikan diri untuk Belu yang kita cintai," tegas putra Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur ini.

Pilkada 2024 Berbeda

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berbeda dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya.

"Pilkada kemarin (2020) tidak bisa dibandingkan karena COVID-19, agak berbeda. Jadi kalau pilkada kemarin tentu akan berbeda sekali dengan penyelenggaraan pilkada pada saat ini," kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Minggu, (21/4).

Bagja lantas menjelaskan bahwa alasan lain yang membuat Pilkada serentak 2024 berbeda dengan yang lalu adalah mengenai jumlah wilayah yang menyelenggarakan pemilihan.

"Kenapa? Karena seluruh daerah melakukan pemilihan kepala daerah. Kalau dulu ada 270 (daerah), sekarang semuanya melakukan pemilihan kepala daerah, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, koordinasi berjenjang yang dilakukan Bawaslu akan diperkuat sebagai antisipasi terhadap penyelenggaraan pilkada serentak tahun ini.

"Sumber daya juga harus diperkuat. Kenapa? Karena misalnya ada sumber daya manusia kita berkurang itu harus dipikirkan untuk pengisian terhadap sumber daya manusia tersebut," ujarnya.

Selain itu, ia menyebut rentang kendali antara Bawaslu RI dengan Bawaslu daerah juga harus semakin baik untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.

"Ini yang harus diperkuat karena sekarang udah enggak bisa lagi daerah yang lain bantuin. Ini enggak bisa. Sekarang semua melakukan pemilihan kepada daerah, kecuali Bawaslu Republik Indonesia sebagai penanggung jawab terakhir," katanya. (bbr/fan/rio/cr23/ant)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved