Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 18 April 2024, Hosti Bundar Tipis dalam Ekaristin adalah Yesus Sendiri
Dalam iman, kita percaya, bahwa Roh Kudus bekerja sejak dahulu sampai saat ini, di dalam hati kita, di tempat karya kita masing-masing.
Hari Biasa Pekan III Paskah
Lectio: Kisah Rasul 8:26-40 Mazmur 66:8-9,16-17,20 Yohanes 6:44-51
Meditatio Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Anda dan saya adalah orang beriman, beriman Katolik.
Dalam iman, kita percaya, bahwa Roh Kudus bekerja sejak dahulu sampai saat ini, di dalam hati kita, di tempat karya kita masing-masing. Karya-Nya terus meluas ke seluruh belahan dunia.
Filipus yang diutus Tuhan, bertemu dengan seorang Etiopia, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia dalam perjalanannya pulang beribadah dari Yerusalem. Ia duduk dalam kereta sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Pertemuannya dengan Filipus, pasti bukan kebetulan. Ini karya Roh Kudus. Filipus diundang naik ke atas kereta, duduk disamping ratu. Kesempatan itu dijadikan Filipus untuk memberitakan Injil Yesus dan ratu negeri Etiopia itu pun percaya lalu minta dibaptis.
Benih yang jatuh di tanah yang subur sebagai penyelamatan dari Yesus Kristus. Apakah benih itu akan terus hidup dan bertumbuh menjadi pohon yang berbuah lebat? Setiap benih akan berbeda-beda pertumbuhannya, tergantung di mana benih itu jatuh.
Setiap orang beriman dipilih, dipanggil dan ditarik oleh Bapa untuk memiliki hidup yang kekal. Tahap pertama, bagi orang percaya, menerima Sakramen Baptis.
Lewat Sakramen ini menjadi pintu masuk bagi orang percaya untuk dapat melangkah maju, bertumbuh dalam iman yang lebih dalam lagi agar terus dikuatkan supaya mempunyai hidup yang kekal.
Tahap kedua, orang yang sudah dibaptis boleh menerima sakramen ekaristi dan sakramen penguatan sebagai proses pertumbuhan rohani, peneguhan dan penyertaan Yesus kepada umat beriman, yang memberikan hidup kekal.
Yesus berkata: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Ku-berikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup di dunia” (Yohanes 6:51).
Inilah anugerah Bapa, pemberian Putera, yang tertinggi kepada manusia, khususnya bagi kita orang beriman. Roti dari surga itu adalah diri Yesus sendiri. Roti bundar tipis yang kita lihat dengan mata jasmani, yang dalam perayaan ekaristi setelah doa konsekrasi yang didoakan oleh Imam tertahbis, roti itu telah sungguh berubah menjadi Roti dari surga yang adalah diri Yesus sendiri.
Imam mengulurkan tangannya ke atas roti dan anggur lalu berdoa, “Maka kami mohon, kuduskanlah persembahan roti dan anggur ini dengan pencurahan RohMu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PutraMu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus” (Doa Syukur Agung II).
Setiap kali merayakan ekaristi, kita menyaksikan mukjizat itu terjadi. Roti dan anggur yg kita persembahkan bersama persembahan diri kita, berubah menjadi tubuh dan darah Kristus berkat daya kuasa Roh Kudus.
Kita hanya dapat melihat dengan mata rohani orang yang percaya karena telah ditarik oleh Bapa, diterima oleh Kristus dalam kepenuhan Roh Kudus. Jadi, melalui ekaristi Tubuh Kristus dihadirkan kembali dan kita boleh menyantapNya. Di dalam ekaristi, kita memperoleh makanan yang menguatkan iman kita dan juga hidup kita.
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Baik dan Setia" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Setia dengan Perkara Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Optimis Dalam Hidup: Sukses Ada di Tanganmu" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kenapa Dendam Tetap Tersimpan di Hati?" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Penguasa: Privilese, Reputasi Lebih Penting" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.