Berita Timor Tengah Utara
Rayakan Paskah dan Idul Fitri, Ikatan Keluarga Ende Timor Tengah Utara Wujudkan Semangat Toleransi
keberadaan Etnis Ende di Bumi Biinmaffo secara tidak langsung mereka telah berada di dalam naungan rumah besar yakni Bumi Biinmaffo.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM KEFAMENANU - Ikatan Keluarga Ende (IKE) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar perayaan Hari Raya Paskah dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah bersama di Aula Biara SVD Noemeto, Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur Senin, 15 April 2024.
Perayaan Paskah dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah bersama ini sebagai perwujudan nilai toleransi antar umat beragama IKE Kabupaten Timor Tengah Utara maupun masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sejumlah tokoh penting di Kabupaten TTU menghadiri acara Perayaan Hari Raya Paskah dan Idul Fitri bersama IKE Kabupaten Timor Tengah Utara yakni Tokoh Agama Katolik, Tokoh Agama Islam, Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David bersama Ketua TP PKK Kabupaten Timor Tengah Utara, Drs Elvira B. Juandi Ogom, Ketua maupun perwakilan etnis di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Ketua Umum Ikatan Keluarga Ende (IKE) Kabupaten Timor Tengah Utara, Ignasius Sea mengatakan, IKE Kabupaten Timor Tengah Utara mengusung tema " Kita Rawat Toleransi, Soliditas Dan Solidaritas dalam Kehidupan Berkomunitas dengan Semboyan, Udu Ngere Kaju Uju Mondo Ngere Tewu Owo di Tanah Biinmaffo".
Baca juga: Korban Kebakaran di Desa Letmafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara Seorang Pengrajin Tenun
Dikatakan Ignasius ungkapan "Udu Ngere Kaju Uju Mondo Ngere Tewu Owo berarti; "di mana pun kita berada, kita harus bersatu terikat kuat seperti kayu yang diikat dan serumpun tebu yang hidup bersama". Ungkapan ini merupakan sebuah filosofi yang hidup dalam diri Etnis Ende.
Makna tersirat dari ungkapan ini yakni seluruh anggota Etnis Ende terikat kuat di dalam komunitas Ikatan Keluarga Ende Kabupaten Timor Tengah Utara. Ikatan ini dirajut untuk membangun rasa solidaritas, dan soliditas dimana pun mereka berada.
Sebagai putra-putri yang berasal dari Tanah Lahirnya Pancasila, kata Ignasius, seluruh anggota IKE Kabupaten TTU bertekad mendengungkan bahwa rasa toleransi merupakan salah satu kekuatan yang paling besar dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menjelaskan, pelaksanaan Hari Raya Paskah dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah bersama IKE Kabupaten TTU ini menghadirkan kembali kenangan keluarga Ende terhadap nuansa toleransi, keberagaman dan kekerabatan yang dijunjung tinggi Etnis Ende.
Di sisi lain, dengan keberadaan Etnis Ende di Bumi Biinmaffo secara tidak langsung mereka telah berada di dalam naungan rumah besar yakni Bumi Biinmaffo.
Ignasius menegaskan, kehidupan bertoleransi merupakan sebuah kekuatan besar dalam membangun bangsa dan negara terutama seluruh masyarakat yang berada di Bumi Biinmaffo.
"Meskipun kita berbeda di dalam berbagai hal tetapi kita satu dalam sebuah semangat yakni semangat kebhinekaan,"ujarnya.
Pesan ini, kata Ignasius, tidak hanya untuk masyarakat di Bumi Biinmaffo tetapi juga seyogyanya digaungkan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.