Berita Kabupaten Kupang

Kadis Pertanian Kabupaten Kupang Tepis Tudingan Penyuluh Pertanian "Bermain" Pupuk Subsidi

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Amin Juariah, Selasa 16 April 2024 membantah kalau PPL menjadi mafia pupuk.

POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang saat bersama para Koordinator PPL se Kabupaten Kupang membahas permasalahn pertanian di Kabupaten Kupang. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen

POS KUPANG.COM, OELAMASI - Sejumlah kelompok tani di Desa Naunu Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang menuding ada indikasi permainan yang dilakukan oleh PPL yang sengaja mengurangi jumlah kuota per kelompok dengan mengurangi jumlah anggota kelompok yang memperoleh pupuk bersubsidi.

Mereka mengungkapkan dari 9 Kelompok Tani dengan jumlah anggota bervariasi mulai dari 15 orang anggota hingga 45 orang anggota pada musim tanam Okma terjadi pengurangan pupuk hingga 90 persen.

Mel, salah seorang anggota kelompok tani Hijau Lestari di Desa Naunu beberapa waktu lalu menyebut di kelompok mereka terdata 15 anggota tetapi yang dapat pupuk subsidi hanya 8 orang.

Padahal sebelumnya mereka semua selalu mendapat pupuk subsidi dua jenis yakni Urea dan NPK.

Bukan cuma kelompoknya saja tapi hampir semua kelompok mengalami hal  yang sama bahkan kurang dari 50 persen anggota yang mendapat pupuk subsisi.

Mereka menduga ada permainan data yang dilakukan oleh PPL yang bertugas di wilayah mereka.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Amin Juariah, Selasa 16 April 2024 membantah kalau PPL menjadi mafia pupuk.

Baca juga: Kabupaten Kupang Dapat 578 Ton Pupuk Subsidi 

"Saya jelaskan di kelompok Hijau lestari itu anggota 15 orang dan yang tercetak di RDKK itu 8 anggota saja sementara sisa 7 anggota yang tidak masuk karena 4 diantaranya data kependudukan tidak padu padan antara NIK dan KK sisa tiga orang lagi sudah lengkap tpi saat data penerima keluar dari pusat tidak muncul, padahal 3 orang itu sudah terinput tetapi waktu E-Elokasi dicetak nama mereka terdaftar, kami tidak tahu tapi itu dari aplikasi," terangnya.

Namun dirinya dengan tegas menepis dugaan PPL melakukan permaninan untuk pupuk subsidi ini karena saat ini penebusan pupuk subsidi tak bisa lagi diakali.

Sebab untuk penebusan pupuk subsidi sendiri menggunakan KTP dimana petani anak diminta foto asli KTP juga foto diri saat melakukan penebusan pupuk sehingga meminimalisir manipulasi pupuk.

Untuk petani yang data dirinya belum padu padan dirinya meminta segera ke dukcapil supaya data valid saat diintegritasikan dengan dispenduk dan aplikasi I-Pubers. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved