Berita NTT

Ayodhia Kalake Minta Data Nelayan Rote untuk Ganti Rugi Soal Tumpahan Minyak Montara

Dia mengatakan, hal ini penting dikarenakan perlu ada alternatif dan solusi bagi para nelayan pembudidaya rumput laut dan teripang.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake dan Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu serta unsur Forkompinda saat bertemu para nelayan terdampak persoalan Montara di desa Papela Timur Kecamatan Rote Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake meminta nelayan di Kabupaten Rote Ndao untuk melengkapi data dukung untuk mennyelesaikan persoalan tumpahan minyak Montara tahun 2009.

Menurut Sekertaris Menko Marves itu ada sejumlah isu di Kabupaten Rote Ndao yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya mengenai tumpahan minyak Montara itu. 

Dia mengatakan, hal ini penting dikarenakan perlu ada alternatif dan solusi bagi para nelayan pembudidaya rumput laut dan teripang.

"Bagi para nelayan dan petani rumput laut yang belum menerima ganti rugi, saya juga sampaikan untuk lengkapi data-data disertai dengan kelengkapan bukti-bukti yang jelas agar kelengkapan berkas tersebut menjadi dasar dan bahan untuk kami upayakan supaya segera kita temukan solusinya," ujar dia, Senin 15 April 2024 dalam keterangannya. 

Ayodhia Kalake merupakan pejabat pada Kementerian yang membidangi urusan kemaritiman di Republik ini. Dia menyebut, isu pencemaran akibat tumpahan minyak Montara juga menjadi perhatian serius. 

"Berbagai upaya-upaya untuk kepentingan nelayan dan petani rumput laut yang terdampak seperti ganti rugi terus kita upayakan," kata dia di desa Papela Timur, Kecamatan Rote Timur. 

Dia juga menanggapi masalah lain yang ada di Rote Ndao seperti pelanggaran lintas batas antar negara. Semua unsur agar menangani masalah itu dengan serius untuk tidak terulang lagi ke depan. 

Di samping itu, masalah lainnya adalah memastikan kecukupan pasokan BBM dengan menyiapkan lokasi khusus untuk penyaluran BBM bagi para nelayan.

Ayodhia juga mengatakan perlunya koordinasi antara Dinas PUPR Pemprov NTT dan Dinas PUPR Kabupaten Rote Ndao terkait sumber pendanaan untuk pembangunan tanggul di pesisir pantai. 

Baca juga: Diskusi dengan Nelayan Papela, Penjabat Gubernur NTT Singgung Pencemaran Minyak Montara

Langkah itu merupakan solusi jika terjadi air pasang atau banjir rob. Ia meminta segera mengidentifikasi titik-titik yang perlu dibangun tanggul. 

Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu mengatakan, Pemkab Rote Ndao sudah melakukan sosialisasi dan edukasi lintas batas bersama para nelayan, terutama menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah batas negara. 

"Bapa Mama sekalian dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi terhadap pelanggaran lintas batas, dalam hal ini hindari memasuki wilayah perairan laut Australia. Karena jika tertangkap, hukumannya cukup berat," kata dia. 

Mantan Kabiro Hukum Setda NTT itu mengaku, pada momentum itu para nelayan yang terdampak dari persoalan Montara ikut hadir. Nelayan itu terkena tumpahan minyak milik perusahaan asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP), yang meledak di lepas landas kontinen Australia. 

Tumpahan minyak dengan perkiraan volume lebih dari 23 juta liter mengalir ke Laut Timor sehingga mengakibatkan kerugian besar khususnya bagi para petani rumput laut dan juga nelayan di Rote dan Pulau Timor.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved