Wisata NTT
Wisata NTT - Kampung Adat Praimadita: Serpihan Surga di Selatan Sumba Timur
Secara geografis luas wilayah Desa Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur kurang lebih 50,51 kilometer persegi, dengan ketinggian ±10 m
BERI DAKU SUMBA
Oleh Taufik Ismail
Di Uzbekistan, ada padang terbuka dan berdebu
Aneh, aku jadi ingat pada Umbu
Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Dimana Matahari membusur api di atas sana
Rinduku pada Sumba adalah rindu peternak perjaka
Bilamana peluh dan tenaga tanpa dihitung harga
Tanah rumput, topi rumput dan jerami bekas rumput
Kleneng genta, ringkik kuda dan teriakan gembala
Berdiri di pesisir, matahari ‘kan terbit dari laut
Dan angin zat asam panas dikipas dari sana
Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari
Beri daku sepucuk gitar, bossa nova dan tiga ekor kuda
Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari
Beri daku tanah tanpa pagar, luas tak terkata, namanya Sumba
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh
Sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua
Dan bola api, merah padam, membenam di ufuk teduh
Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Dimana matahari bagai bola api, cuaca kering dan ternak melenguh
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.
Sepenggal puisi di atas menggambarkan situasi Pulau Sumba yang kaya padang
sabana dan ternak, tempat Umbu dan Rambu merenda hidup dalam kesederhanaan. Puisi ini
dibuat oleh Taufik Ismail pada tahun 1970 sebagai tanda rindu dan harapannya untuk bisa
menginjakkan kaki di tanah Sumba.
Taufik dengan apik menampilkan bayangannya tentang Sumba meski belum pernah menginjak tanah Marapu.
Berbekal kisah tentang Sumba dari sang Sahabat Umbu Landu Paranggi, Taufik mampu menorehkan pena tentang Sumba yang kharismatik. Baru 20 tahun setelah puisi ini digubah, Taufik akirnya benar-benar menginjakan kaki di pulau eksotis ini. Puluhan tahun setelahnya, Pulau Sumba ditahbiskan menjadi Pulau Terindah di dunia versi majalah Focus terbitan Jerman.
Dunia pelan tapi pasti mulai mengarahkan pandangnya ke Pulau Sumba sebagai salah satu destinasi tujuan pariwisata dunia. Pemerintah, LSM, pemerhati pariwisata mulai gencar berbagi informasi dan mempromosikan tentang Sumba di mata dunia. Titik-titik destinasi di Pulau Sumba mulai viral dan dikunjungi banyak wisatawan tak terkecuali para selebriti dunia seperti David Beckham bersama istri dan anak-anaknya.
Sumba mulai berkembang dari dua menjadi empat kabupaten yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya. Kabupaten Sumba Timur menjadi satu dari beberapa kabupaten lain yang mulai mengembangkan pariwisata sebagai fokus utama pembangunan di wilayan tersebut. Salah satu spot yang belum banyak diketahui namun menyimpan banyak kekhasan budaya dan panorama alam yang indah yakni Desa Praimadita, di selatan Kabupaten Sumba Timur.
Budaya Marapu yang kental, hamparan pantai dan pulau yang indah, kehidupan Raja Karera dan keturunannya serta dan adat-istiadat di wilayah tersebut menjadikan wilayah Sumba Selatan sebagai destinasi baru yang layak untuk dikunjungi wisatawan dunia.
Secara geografis luas wilayah Desa Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur kurang lebih 50,51 kilometer persegi, dengan ketinggian ±10 meter di atas permukaan laut. Desa Praimadita memiliki posisi strategis di Pantai Selatan yang tepat menghadap langsung dua pulau terdepan NKRI di wilayah Kabupaten Sumba Timur, yakni Pulau Salura dan Manggudu.
Mengeksplor keistimewaan Desa Praimadita tak lengkap rasanya bila tidak sejenak mengelilingi beberapa destinasi wisata saat tiba di Kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur. Anda bisa mulai dengan melakukan city tour, karena perjalanan ke Desa Praimadita cukup jauh dari kota. Beberapa kebutuhan dasar pun seperti snack, minuman, atau obat-obatan bisa dibeli di kota Waingapu sebelum keesokan harinya pergi ke Desa Praimadita.
City Tour
Saat tiba di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Anda wajib menikmati suasana kota kecil ini dengan segala sudut kota yang unik. Di Kota Waingapu Anda bisa mengunjungi Taman Sandelwood yang khas dengan patung kuda Sandelwood yang terkenal sebagai kuda tangguh dari Pulau Sumba. Suasana taman yang indah dengan aneka tanaman penyejuk mata bisa menjadi tempat yang indah untuk jogging di pagi atau sore hari atau sekedar berfoto ria.
Di beberapa sudut kota, Anda bisa mengunjungi pasar tradisional dan menikmati makan malam berupa seafood di Dermaga Kota Waingapu. Jika ingin bersantai, Anda bisa menikmati kuliner pinggir jalan seperti nasi goreng, jagung bakar sambil minum kopi atau wedang jahet di Taman Kota Waingapu. Bila Anda ingin lebih suka menikmati makan siang atau malam di retaurant maka Anda bisa memilih Mr. M Cafe. Di sana tersedia aneka makanan, roti dan jus.
Sementara bagi Anda yang ingin menikmati makan malam dengan interior ruangan yang lebih cozzy dengan live music maka PC Corner Waingapu menjadi tempat yang cocok untuk menikmati malam. Tak hanya makanan, ada pula snack dan aneka minuman yang bisa Anda nikmati. Di beberapas sudut Kota Waingapu juga ada beberapa spot yang menjual tenun ikat dan aksesoris khas Sumba yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh.
Selain menikmati suasan Kota Waingapu, Anda bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata sebelum menuju ke Desa Praimadita yang cukup jauh. Beberapa destinasi wisata di sekitar Waingapu diantaranya:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.