Timor Leste
Kunjungan Para Pejabat ASEAN, Termasuk Timor Leste, ke Tiongkok Membuktikan Hubungan yang Lebih Erat
Serangkaian kunjungan pejabat senior Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), ke Tiongkok baru-baru ini menjadi berita utama.
POS-KUPANG.COM, HONG KONG - Serangkaian kunjungan pejabat senior Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), ke Tiongkok baru-baru ini menjadi berita utama.
Menyusul kunjungan Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menteri luar negeri Laos, Vietnam, dan Timor Leste juga mengunjungi Tiongkok secara terpisah. Pada hari Minggu, Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue juga memulai kunjungan ke Tiongkok.
Para analis percaya bahwa banyaknya kunjungan ini menunjukkan bahwa Tiongkok, tetangga terbesar ASEAN, telah menjadi mitra strategis komprehensif jangka panjang yang dapat diandalkan bagi ASEAN, dengan kerja sama yang saling menguntungkan yang memberikan lebih banyak stabilitas dan energi positif ke dalam pembangunan regional dan global.
Kunjungan Langka
Prabowo datang ke Tiongkok pada kunjungan resmi pertamanya setelah terpilih sebagai presiden Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di antara anggota ASEAN dan pemain regional yang penting.
Jarang sekali pemimpin negara yang baru terpilih mengunjungi negara asing sebelum pelantikan.
Hal ini menunjukkan keunikan dan pentingnya posisi Tiongkok dalam hubungan luar negeri Indonesia. Kunjungan Prabowo bertujuan untuk mengkonsolidasikan kerja sama Indonesia dengan Tiongkok, yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo, kata ahli sinologi Indonesia, Novi Basuki.
Baca juga: Timor Leste Sedang Berusaha Bergabung, Para Menteri Keuangan ASEAN Akhiri Pertemuan di Laos
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan volume perdagangan kedua negara pada tahun 2023 mencapai 127,12 miliar dolar AS, menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia selama 11 tahun berturut-turut.

Selain perdagangan, kerja sama bilateral juga berkembang di bidang lain, seperti infrastruktur. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sebuah proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang diusulkan oleh Tiongkok, telah memberikan kenyamanan luar biasa bagi para pelancong selama bulan Ramadhan, dengan mempersingkat waktu perjalanan antara kedua kota tersebut dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.
Prabowo mengatakan dalam kunjungannya bahwa pemerintahan baru Indonesia bersedia untuk mendorong lebih banyak kerja sama dan kolaborasi ekonomi dan perdagangan dalam memerangi kemiskinan agar lebih bermanfaat bagi kedua bangsa.
Pembangunan Terintegrasi
Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith mengatakan Laos akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk memastikan Kereta Api Laos-Tiongkok memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar dan memperkuat kerja sama dengan Tiongkok di bidang energi, pariwisata pertanian, dan bidang lainnya.
Dijuluki sebagai "saluran transportasi emas", Jalur Kereta Api Tiongkok-Laos telah menjadi lambang berkembangnya kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN.
Jalur logistik internasional yang nyaman dan layanan kereta penumpang internasional yang populer telah menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal, menarik lebih banyak investasi asing, dan memfasilitasi peningkatan dan perluasan berbagai industri di sepanjang jalur kereta api.
Dengan diterapkannya Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional dan pembangunan Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, perdagangan bilateral antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN terus tumbuh pada tahun 2023, mencapai 6,41 triliun yuan (886,17 miliar dolar AS). ASEAN telah mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok selama empat tahun berturut-turut, sementara Tiongkok juga tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 14 tahun berturut-turut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.