Pemilu 2024

Sekjen PDIP Beberkan Harapan Partai Gerindra Beda dengan Kenyataan

Dalam Pemilu 2024, hasil perolehan suara Partai Gerindra beda dengan kenyataan. Sekjen PDIP pun mengungkapkan harapan kader gerindra di Pemilu 2024.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
HARAPAN GERINDRA – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto beberkan harapan Partai Gerindra dalam Pemilu 2024. Bahwa partai itu semestinya meraih suara tertinggi di Pemilu 2024 tapi faktanya malah berada di urutan ketiga. 

POS-KUPANG.COM – Dalam Pemilu 2024, hasil perolehan suara Partai Gerindra ternyata beda dengan kenyataan. Para kader partai itu mengharapkan perolehan suara tertinggi dari perpol yang lain tapi fakta memperlihatkan hal yang sangat kontras.

Meski meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2024, namun Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto, justeru berada di posisi ketiga perolehan suara hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Sementara Partai Banteng Moncong Putih alias PDIP yang meraih suara terendah pada Pilpres, 2024, justeru mengantongi perolehan suara yang paling tinggi dalam pemilihan umum legislatif 2024.

Atas fakta itulah, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto angkat bicara. Namun yang ia sampaikan adalah tentang keluh kesah kader partai Gerindra terkait perolehan suara dalam Pemilihan Legislatif 2024 lalu.

Dalam pernyataannya, Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa pucuk pimpinan tertinggi di Indonesia diduga mengarahkan elemen di sekitarnya untuk menempatkan Partai Gerindra berada pada posisi nomor tiga dalam pemilihan legislatif atau Pileg 2024.

Hasto menyebutkan bahwa dirinya memperoleh informasi itu langsung dari rekannya di Partai Gerindra. Hanya saja, Hasto tak mau mengungkap siapa teman yang membeberkan hal tersebut.

Hasto membeberkan hal itu terkait pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD, bahwa arah politik ke depan bisa terlihat pada 23 April atau pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita dapat info dari teman Gerindra, ketika mereka berjuang untuk Pak Prabowo dan Gibran, ternyata ada elemen-elemen di sekitar kekuasan atas arahan dari pucuk pimpinan tertinggi justru menempatkan Gerindra pada posisi nomor 3," kata Hasto ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu 7 April 2024.

Sebagaimana dilansir dari Kompas.Com, Hasto mengatakan, bahwa bagi Gerindra, partai itu mestinya memperoleh suara lebih dari yang diumumkan oleh KPU RI.

Oleh karena itu, perolehan suara partai besutan Prabowo Subianto itu tidak pada posisi nomor tiga dari dua partai yang lain, yakni PDIP dan Partai Golkar.

"Seharusnya berdasarkan exit poll (suara Gerindra) bisa lebih dari itu. Hal ini berhubungan dengan apa yang disampaikan Mahfud bahwa akan ada dinamika politik yang terlihat pasca-putusan MK.

"Itu mungkin yang disebut Prof Mahfud yang ciptakan ketegangan sebelum pelantikan itu terjadi. Karena ketika kekuasaan dibangun oleh ambisi, itu tak dapat membangun emotional bonding," kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menjadi salah satu pembicara di acara "Silaturahmi & Kajian Ramadhan 1445 H" di Loman Park Hotel, Kabupaten Sleman pada Sabtu, 6 April 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD memberikan pandangannya terkait dengan arah politik pasca-pemilu 2024. "Ini menurut saya ke mana arah politik kita ke depan? Saya melihatnya mungkin nanti dinamika akan mulai terjadi tanggal 23 (April) karena vonisnya tanggal 22 (April) kira-kira siang atau sore gitu, nah sudah mulai pada saat itu," ujar Mahfud.

Baca juga: PKB Optimis, Hakim Konstitusi Bakal Mendiskualifikasi Prabowo-Gibran

Mahfud menyampaikan ada banyak kemungkinan bentuk dinamika yang terjadi. Salah satunya, yang ramai diperbincangkan terkait soal kelanjutan hubungan Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Misalnya yang ramai itu apakah akan terus Pak Jokowi bersatu dengan Pak Prabowo? Nah kalau itu terus, kemudian bagaimana yang lain? Atau kalau Pak Prabowo ingin mencari koalisi lain di luar Pak Jokowi, bagaimana sikap ini terhadap Pak Jokowi dan seterusnya," katanya.

Saat ini, menurut Mahfud MD, masih banyak spekulasi terkait hal tersebut. "Sekarang kan masih banyak spekulasi. Yang pasti akan terjadi, dinamika itu akan terjadi, sehingga tidak akan seperti sekarang," ujar Mahfud. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved